Pada ketinggian ini puncak Gunung Merbabu dan Merapi sesekali terlihat, terkadang tertutup pepohonan. Tak begitu cerah langit waktu itu, namun tetap memancarkan pesonanya yang menjadi daya pemikat para pendaki gunung tuk mengulanginya lagi.
Solo hiking ke Gunung Andong via Pendem lewat "Jalur Utara" di pagi hari punya tantangan yang berbeda jika dibandingkan lewat Basecamp Sawit. Menurut saya trek ini lebih berat. Saya pun tak yakin jika istri saya ikut akan bisa kuat sampai puncak.
Kemudian sampailah saya di "Batu Pertapaan." Terdapat batu besar, di bawahnya ada keterangan yang tertulis; "Ki Ageng Tejo Leksono." Sayangnya saya tak dapat informasi lebih dari itu. Di spot ini saya bertemu beberapa pendaki yang sedang beristirahat sambil menikmati keindahan alam pegunungan dari atas. Puncak Alap-Alap pun sudah terlihat sangat dekat.Â
Puji Tuhan akhirnya saya berhasil sampai di Puncak Alap-Alap dengan ketinggian 1692 mdpl. Â Cukup banyak pendaki lain disana. Sebagian terlihat sedang membongkar tenda, yang lain baru sampai di puncak. Dari Basecamp Pendem sampai ke Puncak Alap-Alap menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Saya butuh beberapa menit agar nafas saya kembali normal. Maklumlah usia sudah tidak muda lagi. Sudah menyentuh di angka lima. Pantaslah jika anak-anak muda yang mendominasi pendakian Gunung Andong.
Pukul 07:45 WIB suhu udara mulai hangat 18 derajat Celsius, namun cuaca masih berkabut. Hanya sebagian puncak gunung yang terlihat saat itu, yaitu Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Bagi anda yang belum pernah mendaki Gunung Andong tak perlu khawatir. Di puncak ada beberapa warung. Anda bisa beli makanan dan minuman. Di dekat Puncak Makam juga ada toilet.Â
Ketika turun saya tak melalui trek yang sama. Saya memutar memilih lewat jalur pendakian Sawit "Jalur Lama." Dari Pos 3 Watu Wayang ke kiri. Di dekat situ ada mata air terus menuruni sampai menjumpai petunjuk arah panah menuju Basecamp Pendem. Suasana pendakian via Sawit sangatlah berbeda dengan via Pendem. Â Lewat trek ini banyak berpapasan dengan pendaki lainnya. Suasananya meriah, seperti punya banyak teman.