Sebentar berjalan saya menjumpai bangku bambu buat pendaki yang mau duduk istirahat. Ke arah kanan menuju ke "Camping Ground." Saya berjalan menuju ke arah kiri dimana ada petunjuk arah pendakian.Â
Jalur pendakian Gunung Andong via Pendem terbagi menjadi dua:
1. Jalur Selatan: Jika mendaki dari jalur ini akan melewati Post 1 Mantenan lalu akan bertemu dengan jalur pendakian (Jalur Lama) via Sawit.Â
2. Jalur Utara: Jika mendaki dari jalur ini akan langsung menuju ke Puncak Alap-Alap.
Saya memilih lewat Jalur Utara karena ingin menggapai puncak dari arah Timur. Dari sini suguhan hutan pinus sangatlah mengasyikan untuk dijelajahi mengikuti trek alami tanah dan terkadang berbatu.Â
Area Gunung Andong masuk dalam wilayah Perum Perhutani KPH Kedu Utara yang banyak ditanami pohon pinus. Sedangkan Pokdarwis Basecamp Pendem bertanggungjawab merawat kebersihan jalur pendakian dan puncak Gunung Andong. Uang pemasukan dari tiket dibagi merata antar kedua pihak, kata Mas yang di Basecamp.
Lewat Jalur Utara saya menjumpai mata air, lalu Pos 1 Kenongan. Ada shelter dan bangku bambu buat yang mau istirahat. Tempatnya sunyi terasa damai. Sampai sejauh ini saya belum bertemu dengan pendaki lainnya.
Kontur tanah di pegunungan tidak memungkinkan jalan dibuat lurus. Trek pendakian pun berkelok-kelok menanjak . Tak terasa akhirnya sampai di Pos Grujugan. Disini juga ada shelter.Â
Baru di Pos 2 Kendit saya ketemu tiga pemuda yang sedang duduk-duduk diatas batu besar sambil merokok. Ternyata tiap orang punya cara masing-masuk tuk melepas lelah, pikirku. Mereka dalam perjalanan turun. Kami saling sapa dan saya lalu meneruskan pendakian mengikuti petunjuk arah panah ke puncak.Â