Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Desa Sraten Tuntang: Tentang Patung Gajah, Soto Ayam, dan Sawah

14 April 2023   16:56 Diperbarui: 15 April 2023   22:55 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sraten merupakan sebuah desa di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis Desa Sraten berbatasan dengan Desa Jombor, Gedangan dan Desa Rowosari. Dari pusat kota Salatiga hanya berjarak kurang lebih 4.4 Km dan bisa ditempuh 10 menit berkendara.

Mengutip dari "Wikipedia", Desa Sraten memiliki wilayah seluas 168,859 hektar. Hampir 75 persen wilayahnya  berupa area persawahan dengan kondisi tanahnya yang cukup subur. 

Desa Sraten terletak dekat dengan "Rawa Pening", sebuah danau alam seluas 2.670 hektar.  Kawasan danau ini mencakup 4 Kecamatan -- Tuntang, Ambarawa, Bawen dan Banyubiru (Wikipedia).

Di "Pertigaan Sraten" (Jl. Sraten-Rowosari dan Jl. Pemuda) sering dijumpai penjual lumut hijau. Lumut jenis ini  kerap digunakan untuk umpan memancing di "Rawa Pening". "Ikan wader" hasil tangkapan dari "Rawa Pening" terkadang dijumpai di warung penjual lauk matang di Desa Sraten.

Jika anda dari arah Kota Salatiga menuju ke Sraten, sebuah Patung Gajah terlihat jelas di pintu masuk Desa Sraten. Patung Gajah itu merupakan "landmark" Desa Sraten. Inilah yang membedakan Sraten dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Tuntang. 

Area persawahan di Desa Sraten dengan view Gunung Merbabu, Gunung Gajah, Gunung Telomoyo dan Gunung Kendil/DokPri 
Area persawahan di Desa Sraten dengan view Gunung Merbabu, Gunung Gajah, Gunung Telomoyo dan Gunung Kendil/DokPri 

Apa itu "landmark"?

Landmark adalah apa pun yang membantu anda mengetahui di mana anda berada -- dalam ruang, waktu, dalam sejarah (vocabulary.com) 

Landmark adalah sebuah obyek atau struktur di darat yang mudah dilihat dan dikenali (britannica.com).

Makna Patung Gajah bagi Desa Sraten:

Sraten berasal dari kata "Srati", seorang penjinak atau pawang gajah. Dahulu pada tahun 1850-an, lewatlah di desa ini rombongan penggawa dari keraton Solo (Surakarta) yang sedang dalam perjalanan menuju ke Demak. Mereka menunggang gajah. Namun, entah apa penyebabnya, binatang besar berbelalai panjang tersebut tiba-tiba mengamuk. Para penggawa tidak bisa mengatasinya. 

Akhirnya setelah diadakan sayembara, Truko, seorang pemuda lokal bisa menenangkan gajah yang mengamuk itu. Untuk mengingat peristiwa tersebut, tempat kejadian oleh para penggawa Keraton Surakarta dinamakan "Srati". Dan mengatakan bahwa desa ini akan menjadi desa yang makmur.

Namun dengan berjalannya waktu, juga oleh karena lebih nyaman dalam pelafalan, masyarakat setempat mengganti "Srati" dengan "Sraten". Dan nama itu dipakai sampai sekarang (solopos.com). 

Ketika suatu pagi saya sedang berjalan-jalan di area persawahan Sraten, saya sempat bertemu dan mengobrol dengan Bapak Muhammad, seorang warga setempat yang biasa dipanggil "Pak Ustadz". Bapak yang ramah ini menceritakan bahwa dahulu kira-kira sebelum masa kolonialisme di Indonesia, ada gajah yang mengamuk di Sraten. Namun pada akhirnya bisa dijinakkan. Itulah awal mula nama Sraten. Diambil dari kata "Srati" yang berarti pawang gajah.

Kisah heroik ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sraten siap membantu orang lain yang dalam kesulitan, walaupun tindakan membantu tersebut bisa membahayakan keselamatannya sendiri.

Apa kuliner khas Desa Sraten yang paling favorit?

Seperti halnya di Kota Salatiga, Soto Ayam juga digemari di Desa Sraten. Terbukti dengan mudahnya mencari warung soto ini. Harganyapun terbilang murah, Rp. 5 ribuan. Penjual soto ayam juga menyajikan aneka lauk sebagai pelengkapnya--seperti sate telur puyuh, sate usus, kerupuk, perkedel dan tempe goreng. 

Seperti halnya dengan Soto Ayam, lidah masyarakat Desa Sraten juga sudah terbiasa dengan gurihnya telur asin. Bahan bakunya terbuat dari telur bebek. Peternakan bebek skala kecil banyak dijumpai di desa ini dan desa-desa sekitarnya, seperti di Desa Rowosari dan Rowoboni. "Home industry" (industri rumahan) telur asin mempunyai potensi yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat karena meningkatnya nilai ekonomis dari telur tersebut. Harga satu telur asin Rp. 3.500.

Dalam upaya peningkatan perekonomian di Desa Sraten dalam sektor pertanian, dibangunlah infrastruktur penunjangnya. Seperti "Rabat Beton Jalan Usaha Tani" di area persawahan di "Tanah Bengkok Desa Sraten". 

Betonisasi jalan persawahan memberikan manfaat yang besar, yaitu mempermudah dan mempercepat akses ke sawah -- seperti mengirim bibit padi ke sawah, memanen dan sebagainya. 

Jenis padi yang banyak ditanam di area persawahan itu adalah varietas "C4". Bisa  dipanen dua kali dalam setahun. Namun sebagian petani mencoba menanam padi varietas "GH dan Pandan Wangi".

Pagi hari merupakan waktu yang terbaik untuk berjalan-jalan atau jogging di area persawahan Sraten, menapaki trek beton sepanjang 1.2 Km. Ini merupakan tempat favorit para penghobi olahraga pagi di daerah ini.

Hamparan lahan persawahan yang luas dengan view pegunungan tentunya sangat menyejukkan mata dan menentramkan hati. Jika cuaca cerah, disebelah selatan--Gunung Merbabu, Gunung Gajah, Gunung Telomoyo dan Gunung Kendil terlihat indah sekali. Sedangkan disebelah barat laut--Gunung Ungaran terlibat sangat anggun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun