Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo Traveling di Lombok Naik Sepeda Motor? Siapa Takut

20 November 2018   15:17 Diperbarui: 20 April 2023   22:40 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mulai menginap di rumah Fajar di Ampenan hari sabtu. Saat itu pesawat yang saya tumpangi dari Surabaya sampai di Bandara Internasional Lombok pukul 13.30 WITA pada hari itu. 

Solo traveling ke tempat-tempat wisata yang menarik perhatianku dimulai keesokan harinya. Berangkat sekitar pukul 09.00 WITA dan biasanya kembali ke Ampenan lagi sebelum jam 20.00 WITA . Itu sangat memungkinkan karena Lombok bukanlah pulau yang besar.

Saya masih belum familiar dengan jalanan di Lombok. Jadi hari pertama saya putuskan (rencananya) hanya ke Narmada Park yang tak jauh dari kota Mataram. Tempat itu merupakan taman air dan juga pura peninggalan kerajaan Karangasem Bali.

 Dengan bantuan Google Maps saya bisa menemukan lokasi tersebut. Namun itu tergantung dari lokasinya, ada sebagian area seperti Selong Belanak dan sekitarnya yang tak ada sinyal. Dari sana atas informasi seorang pengunjung saya melanjutkan perjalanan ke tempat wisata berikutnya di Suranadi. 

Sebenarnya cukup nyaman juga sih keliling Lombok dengan sepeda motor, walaupun tergantung juga dengan jenis sepeda motornya. Naik sepeda motor bukan berarti untuk menghindari kemacetan loh. Perlu diketahui, jalanan di Kota Mataran cukup lebar. Dan akses ke tempat-tempat wisata lainnya termasuk baik, jadi tentunya kalau keliling naik mobil akan jauh lebih nyaman. Namun kalau sendirian atau berdua naik sepeda motor akan jauh lebih hemat biaya.

Dua puluh lebih tempat wisata yang bisa saya jelajahi dengan naik sepeda motor. Salah satu yang terberat adalah ketika menuju Pantai Pink, karena 10 km sebelum mencapai lokasi pantai jalanan rusak. Sungguh terasa melelahkan kedua tangan yang selalu memegang setang motor dan juga mengocok perut. Memaksa saya untuk menjaga kecepatan sepeda motor kurang dari 15 km/jam, tapi itu nampaknya tak berlaku bagi warga lokal yang terlihat tetap memacu sepeda motornya lebih cepat . Sedangkan rombongan wisatawan yang berkendara mobil kayaknya sih nyaman-nyaman saja, asalkan jalannya pelan.

Namun ada sebagian tempat yang "terkenal" karena aksi begalnya. Informasi inipun berasal dari orang asli Lombok yang bibinya pernah dibegal dengan si pembegal yang berjumlah dua orang lebih dengan membawa parang panjang yang bermaksud merampas motor yang dibawa si pengendara. 

Dan juga informasi dari seorang teman yang pernah bekerja di sebuah kabupaten di Lombok yang terkenal dengan begalnya. Ironisnya itu sudah menjadi budaya di daerah tersebut. Jika mengalami krisis keuangan karena kemarau yang panjang yang mengakibatkan hasil pertanian menurun. Penghasilan pun menurun, namun perut tetap butuh makan. Mereka pun akan membegal lagi.

Sengaja saya tidak menyebutkan lokasi tersebut karena saya tidak ingin merusak pariwisata di lokasi tersebut, karena obyek wisatanya sangat bagus. Disarankan kalau wisata kesana secara rombongan atau beramai-ramai akan aman dari begal.  Kalaupun terpaksa sendirian, sekitar dua jam sebelum gelap segeralah pergi dari lokasi tersebut.

 Saya yang karena salah arah ketika pulang dan agak panik juga karena menjelang gelap baru bisa meninggalkan lokasi tersebut. Banyak melewati lahan-lahan luas tak berpenghuni di kiri dan kanan jalan. Tidak ada sinyal juga sehingga tak bisa up date status. Sempat bikin panik saudara-saudara ipar saya yang di Ampenan dan Pemenang. Terima kasih Tuhan masih diberi keselamatan dan tak terjadi apa-apa dengan saya.

Sebagai kata penutup saya ingin mengatakan bahwa Lombok sungguh indah. Mari kita jaga bersama-sama agar tetap menjadi tempat wisata yang ramah dan menyenangkan. Dan harapannya industri pariwisata bisa memberikan dampak perbaikan ekonomi bagi masyarakat secara nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun