Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Dua Jam di Salatiga Ternyata Cukup Mengasyikkan

29 Oktober 2018   12:57 Diperbarui: 21 April 2023   13:52 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca judul diatas pasti banyak diantara kalian para sahabat pembaca Kompasiana yang mungkin akan mengernyitkan kening dan bertanya-tanya wisata apaan tuh dan bahkan bisa tak mempercayainya. Dan malahan tak mustahil akan berucap, mana ada wisata di Salatiga cuma dua jam, mana cukup.

Salatiga merupakan kota kecil yang tergolong unik. Terletak diantara dua kota besar, Semarang dan Surakarta. Wilayahnya terhimpit oleh Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. 

Wisata Salatiga biasanya mengunjungi obyek-obyek wisata yang dekat lokasinya dengan kota kecil ini.  Berlokasi di Kabupaten Semarang--seperti Candi Gedongsongo, Umbul Sidomukti, Eling Bening, Museum Kereta Api Ambarawa. 

Bahkan Umbul Senjoyo yang terdekatpun secara administratif masuk wilayah Kabupaten Semarang. Jadi apa yang menarik untuk dilakukan di kota Salatiga yang kecil dalam waktu  dua jam?

Pada hari sabtu sekitar dua minggu yang lalu kami kedatangan keluarga dari Jakarta. Mereka menyempatkan singgah dan bermalam di rumah kami setelah mereka menghadiri undangan pernikahan di Purwokerto. 

Jarak antar dua kota yang "hanya" ditempuh sekitar 5 jam tentunya bukan merupakan waktu yang terbilang lama bagi mereka yang tergolong hobi bertualangan. Sayangnya panduan dari google map yang kadang malah membingungkan menjadi salah satu penyebab kedatangan mereka di rumah kami melebihi dari waktu yang semestinya. 

Namun Bulik sekeluarga nampak ceria dan tak menampakkan kelelahan di wajah mereka ketika akhirnya tiba di rumah kami. Sabtu malam itu kami semua larut dalam suasana sukacita setelah lama tak bertemu. 

Bulik yang datang di temani oleh suami, anak-anak dan dua cucu tercinta sudah terbiasa dengan kehidupan di kota Jakarta yang penuh dengan bermacam aneka hiburan. Mereka jenuh dengan mal-mal yang megah dan kemacetan ibukota. Mereka merindukan sesuatu yang berbeda.

Bulik dan keluarga datang ke Salatiga sekalian menengok kakak perempuanya, yaitu ibu dari istri saya yang sedang sakit. Beliau dirawat di sebuah panti. Siang harinya mereka akan kembali ke Jakarta, jadi waktunya sangat singkat sekali.

Pasar Tiban disebut juga dengan pasar dadakan. Hanya ada di hari minggu saja mulai pukul 05.00 WIB sampai sekitar  11.00 WIB. Mengunjunginya merupakan kesempatan yang langka dan pengalaman yang unik dan menarik. Sayang jika dilewatkan. terutama bagi mereka yang terbiasa dengan suasana mewahnya mal besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun