Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan dari dia. Seperti jenis ikan mempunyai jam-jam operasional tertentu. Jika melaut dimalam hari, dia akan mendapatkan ikan kembung, kalau jam 3 pagi yang didapat adalah ikan tongkol, sedangkan kepiting biasa muncul di pagi hari sekitar jam 7.
Sedangkan kalau dia pergi melaut biasanya sekitar jam 5 sore dan pulang sekitar jam 7 pagi. Dia sering mendapatkan ikan kembung, tongkol, tenggiri dan kadang-kadang cumi-cumi. Ikan-ikan hasil tangkapan akan dijual di pasar berupa ikan segar maupun dipindang supaya lebih awet.Â
Kakak perempuan Udin, Minah buka usaha jasa laundry, sering mendapat kiriman ikan-ikan segar darinya. Namun namanya rezeki sebagai nelayan itu tidak menentu. Terkadang cuaca ekstrim sehingga tidak berani melaut maupun gangguan dari kawanan lumba-lumba.Â
Inilah yang saya herankan. Ternyata beda ya dengan versi buku cerita yang saya baca waktu kecil. Ternyata lumba-lumba juga merupakan pencuri ikan yang ulung. Mereka dari jarak jauh bisa membaui ikan yang ditangkap nelayan. Lalu secepat kilat berenang mendekat, dan dengan cerdiknya memakan ikan-ikan yang tertangkap di dalam jaring selagi masih berada di air.Â
Masih beruntung mas, kata Udin dengan nada pasrah, jika menjaring dapat seratus ekor ikan dan masih disisakan sepuluh ekor. Sering hanya disisakan kepalanya saja, bagian lainnya habis dimakan oleh lumba-lumba.Â
Namun ada satu hal yang menggembirakan ketika sekarang para nelayan telah lepas dari ancaman kapal Pukat Harimau. Dulunya sempat menghabiskan semua sumber daya dilaut termasuk terumbu-terumbu karang yang sangat penting untuk perkembangbiaknya ikan. Dan jika ada laporan dari nelayan, pihak terkait akan segera mengejar kapal-kapal yang diduga Pukat Harimau.
Menikmati Ikan Segar Hasil Tangkapan Udin
Saya baru menyadari kenapa istri saya tidak suka ikan air tawar bahkan tidak mau memakannya. Perlu diketahui , dia menghabiskan masa SMP nya di dekat pantai di Lombok dan sudah "terkontaminasi" dengan nikmatnya ikan laut. Kita mungkin sependapat bahwa ikan laut rasanya memang tidak ada duanya, apalagi kalau dibakar dan ikan yang segar pulaÂ
Benar-benar mantaaf, dengan rasa agak manis dan segar. Ikan tongkol dari Udin dibakar oleh Fajar disamping rumah. Sementara Minah menyiapkan Plecing Kangkung dengan Sambal Plecing jeruk limau yang pedas asam, serta Sambal Kecap yang pedas manis, sungguh paduan yang sangat pas.Â
Kami memakannya beramai-ramai di teras rumah atau di berugak. Merupakan hari Sabtu yang sangat menyenangkan bagi saya. Adik istri saya yang paling bungsu, Wulan yang di Gili Trawangan pun turut bergabung. Duh senangnya bisa kumpul keluarga.Â