Mohon tunggu...
Arisandi
Arisandi Mohon Tunggu... Guru - Media Intelektual

Membacalah karena membaca merupakan perintah Tuhan Menulislah karena menulis bagian dari refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

SASIH

1 Maret 2022   20:53 Diperbarui: 1 Maret 2022   21:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan bukan aku meratapi semua yang terjadi pada ku, kau boleh saja berikan semua pertanda ini, tapi aku mohon berikan juga sasih kepada ku, agar aku mampu menjalani semua kehidupan ini. 

Kehidupan yang semakin gelap, tak mampu mata ku memandang, kau berikan aku buta, kau berikan aku tuli, tak mampu lagi aku mendengar hingar-bingarnya dunia ini.

Tapi, aku hanya mampu melihat bayang wajahnya yang indah berseri, putih kemerah-merahan, senyum yang indah dan manis, siapapun yang berani melihatnya akan tersungkur hingga tak mampu bangun lagi, lemas tubuhnya menggigil.

Oh Sasih ku, akankah kau menerima ku saat dua mata mu melihat ku dengan kondisi seperti ini? Si pemuda yang malang, terbaring kaku tak punya kekuatan untuk bangun sekalipun, apalagi menjemput mu ke tenda mu, lebih-lebih akankah kabilah mu menerima ku si pemuda yang malang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun