Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Film

Visual Konsep pertama Dirilis, "Avatar Live-Action" Proyek Terbesar Netflix

23 Maret 2023   18:28 Diperbarui: 23 Maret 2023   18:32 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: http://www.nickalive.net/2023/03/live-action-avatar-last-airbender-stunt.html

Avatar: The Last Airbender merupakan salah satu proyek live action yang direncanakan akan rilis pada tahun depan oleh perusahaan streaming raksasa, Netflix. 

Serial animasi yang telah melekat pada hati penggemar sejak tahun 2008 tersebut baru saja merilis visual konsep di Youtube yang menunjukan koreografi beladiri earth-bending.

Dalam video berdurasi satu menit, tim koreografer yang bekerja untuk serial tersebut menunjukan pertarungan Toph, salah satu karakter utama melawan beberapa pengendali bumi yang mencoba menangkap Ang, si Avatar.

Video itu memberi gambaran singkat akan kualitas koreografi dalam serial live action yang menurut saya sangat luar biasa. Kombinasi beladiri iron fist kung-fu dan earth-bending terkesan natural serta sejalan dengan kualitas dalam serial animasinya.

Terang saja, Avatar digayangkan menjadi serial terbesar Netflix setelah Stranger Things telah sampai pada season terakhirnya. Menurut CEO Viacom, rumah produksi yang menaunginya,  Avatar memiliki potensi untuk bersaing dengan MCU dan Star Wars yang hingga sekarang masih merajai mata penonton layanan streaming di seluruh dunia.

Hal itu menyebabkan Viacom tidak tanggung-tanggung mengeluarkan dana produksi sebesar 120 juta USD, atau sekitar 15 juta USD untuk setiap episode. Dana tersebut membuat Avatar menjadi salah satu serial televisi dengan jumlah produksi terbesar setelah The Lord of The Rings: Ring of Power milik perusaan Amazon.

Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, Netflix belum mampu merilis serial live-action yang berkualitas. Kegagalan perusaan tersebut dalam mengadaptasi serial Death-Note hingga Cowboy Bebob membuat penggemar punya pandangan pesimis akan proyek live action Avatar: The Last Airbender. 

Narasi cerita yang jauh dari konteks material asli, pemilihan aktor yang tidak sesuai dengan setting hingga atmosfer yang bernuansa kebaratan menyebabkan penonton menganggap serial adaptasi Netflix merupakan penghinaan terhadap serial favorit mereka.

Image: https://notes.qoo-app.com/en/note/1483799
Image: https://notes.qoo-app.com/en/note/1483799

Akan tetapi setelah melihat konsep awal dari serial Avatar dalam video itu, saya memiliki kepercayaan bahwa serial tersebut akan memuaskan mata penggemarnya.

 Bagi saya, Avatar: The Last Airbender merupakan karya mitologi apik yang tidak akan dikalahkan oleh jaman. Perjalanan Ang dan teman-temannya memuat narasi universal yang dapat dinikmati oleh semua umur serta latar belakang penggemarnya.

Oleh karena itu saya sangat menantikan adaptasi live action ini dan berharap teman-teman tidak melewatkan penceritaan ulang dari serial animasi Nickelodion tersebut. Terimakasih sudah membaca. 

Sumber:

1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun