Sistem pendidikan Finlandia berfokus pada kualitas dan bukan kuantitas belajar. Hal ini ditunjukan dengan menciptakan atmosfer belajar yang lebih santai, yaitu dengan waktu belajar yang lebih panjang dibarengi dengan waktu istirahat yang lebih banyak di sela-sela kegiatan. Secara keseluruhan, sistem dibuat bukan untuk membebani murid dengan sekian banyak informasi yang harus diserap secara bersamaan.
Selain itu, jika kita memperhitungkan kondisi sosial di wilayah Nusa Tenggara Timur, memulai kelas pada waktu tersebut sangatlah tidak efisien. Kebijakan ini merugikan anak-anak yang tinggal jauh dari sekolah dan tidak memiliki kendaraan pribadi, sebab minimnya angkutan umum yang beroperasi pada pukul 04.30 WITA. Â
Sebagai pemimpin, gubernur Viktor Laiskodat mengemban tugas krusial dalam membangun provinsi Nusa Tenggara Timur. Kebijakan ini tentu lahir dari upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia di wilayah Nusa Tenggara Timur yang hingga sekarang masih tergolong terbelakang jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.Â
Akan tetapi, sepemahaman dengan Kepala Ombusdman Darius Beda Daton, saya rasa kebijakan ini perlu mendapat kajian yang lebih dalam agar tidak menimbulkan kerugian bagi anak-anak yang merupakan penggerak masa depan provinsi Nusa Tenggara Timur serta Indonesia secara keseluruhan.Â
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H