Publik nasional digemparkan oleh video singkat yang viral di berbagai media sosial berisi himbauan dari gubernur NTT terpilih, Viktor Laiskodat. Dalam video tersebut, gubernur meminta agar siswa tingkat SMA atau SMK wajib masuk atau tiba di sekolah pukul 05.00 WITA, lebih cepat dari sebelumnya yaitu pukul 06.30 atau 07.00 waktu setempat.
Menurut Viktor, perubahan tersebut dibutuhkan untuk membentuk etos kerja yang disiplin dikalangan murid menengah atas serta mengurangi jumlah rombongan belajar.
"Perubahan itu memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yg persoalkan rombongan belajar terbatas," Kata gubernur dalam video viral tersebut.Â
Para murid diharapkan dapat tidur pada pukul 22.00 WITA dan bangun pada pukul 04.00 WITA dan bersiap untuk mengikuti proses belajar mengajar di sekolah masing-masing. Gubernur berharap dengan diberlakukannya kebijakan ini, beberapa sekolah-sekolah yang akan diujicobakan dapat menjadi sekolah yang masuk urutan 200 besar terbaik di Indonesia.
Tentu saja himbauan ini melahirkan berbagai kontreversi, salah satunya datang dari Kepala Perwakilan Ombusdman provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton.
Dalam wawancara dengan wartawan setempat, Darius mempertanyakan urgensi dari kebijakan tersebut. Dia juga meminta gubernur untuk mendiskusikan kebijakan ini terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait serta dimatangkan agar tidak muncul polemik di masyarakat.Â
"Hemat saya, konsep ini perlu dimatangkan dinas dan disosialisasikan," menurut Darius.
 Sebagai mantan murid sekolah di Nusa Tenggara Timur, kebijakan ini cukup membingungkan bagi saya. Jika Gubernur berpendapat bahwa jam pelajaran yang lebih dini dapat meningkatkan prestasi belajar para murid menengah keatas, maka perlu adanya perbandingan yang didasari oleh fakta akan hal tersebut.
Tidak ada bukti signifikan yang menunjukan korelasi atas tingkat prestasi dengan waktu belajar saat subuh, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Jika kita berkaca dari sistem pendidikan negara Finlandia yang merupakan negara dengan tingkat prestasi pendidikan tertinggi di dunia, waktu belajar justru lebih fleksibel dari yang diterapkan di Indonesia.
Sekolah di Finlandia menerapkan waktu belajar pada pukul 09.00 hingga 09.45 pagi dan diakhiri pada pukul 02.00 hingga 02.45 siang waktu setempat. Hal tersebut diberlakukan sebab menurut sebuah (studi), waktu belajar yang lebih cepat justru berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental siswa, serta menghabat proses pertumbuhan mereka.