Eren lahir dan tinggal di Distrik Shiganshina bersama orang tuanya sampai Tembok Maria, dinding pemisah antara manusia dan Titan dijatuhkan. Â
Pada peristiwa tersebut, dirinya menyaksikan sang ibu dimakan oleh Titan yang berujung pada kebencian luar biasa bocah tersebut terhadap para Titan, hingga dia bersumpah untuk menghapus mereka semua dari muka bumi.Â
Segera setelah itu, ayahnya, Grisha Yeager, mencarinya dan memberinya kunci ruang bawah tanah rumah mereka, menginstruksikan Eren untuk membuka tempat itu dengan segala cara dan merebut kembali Tembok Maria. Dia kemudian menyuntikkan Eren dengan serum Titan.
Pada tahun 847, Eren, Mikasa Ackerman, dan Armin Arlert bergabung dengan Survey Corps ke-104. Ketiganya lulus dengan Eren menjadi peringkat 5 terbaik, dan mereka bergabung dengan Survey Corps setelah pertempuran di Distrik Trost.Â
Setelah menemukan ruang bawah tanah dan membuka ingatan ayahnya, Eren belajar tentang kebenaran tentang apa itu Titan serta sejarah Eldia dan Marley. Eren kemudian bersumpah untuk membebaskan rumahnya dari musuh sejati mereka: seluruh umat manusia yang hidup di seberang lautan.
Eren digambarkan sebagai karakter yang keras kepala, berkemauan keras dan impulsif, yang merupakan atribut dari tekad kuatnya untuk melindungi umat manusia dan tebebas dari tembok tempat tinggalnya. Bahkan saat dia kecil, dia sangat ingin bergabung dengan Survey Corps dan menyebut orang-orang di desa sebagai mahluk "bodoh" dan membandingkan mereka dengan hewan ternak yang mencintai kurungan tempat mereka tinggal.
Keinginan untuk bebas tersebut merupakan intisari dari karakter Eren Yeager yang dapat direfleksikan melalui pemikiran Plato dalam "Perumpamaan Gua".Â
Secara sederhana, perumpamaan tersebut menganggap manusia sebagai tahanan yang dirantai di dalam gua dan hanya melihat dunia melalui bayangan dari pantulan cahaya api di dinding gua. Dengan demikian jikalau ada suara yang muncul manusia akan menganggap bahwa sumbernya datang dari bayangan yang ia lihat.Â
Bayangan tersebut menjadi satu-satunya kebenaran sebab manusia tidak pernah melihat kebenaran lain dibelakangnya. Menurut Plato, hanya beberapa orang yang akan terlepas dari belenggu tersebut dan melihat dunia sesuai dengan kebenarannya.
Setelah Armin menunjukan kepadanya sebuah buku yang menggambarkan keajaiban dunia luar, Eren menjadi salah satu bagian dari manusia yang digambarkan oleh Plato. Ia secara harafiah menginginkan kebenaran akan dunia luar sehingga obsesi untuk menjadi anggota Survey Corps menguasai kepalanya.Â
Menurut Plato, setelah berhasil keluar dari gua, matahari akan membakar matanya, cahaya hanya akan membutakan dia dan manusia itu akan merasakan penderitaan yang membuatnya ingin kembali kedalam kegelapan gua. Hal tersebut terlihat ketika Eren menjadi bagian dari Survey Corps dan menyaksikan rekan-rekannya terbunuh hingga saling membunuh.
 Lembaran rahasia mengenai kebenaran yang semakin lama semakin jelas membuat dirinya merasa terlalu lemah untuk menanggung konsekuensi dari kekuatan titan yang ia miliki. Eren bahkan meminta Historia untuk memakan tubuhnya agar kekuatan serta tanggung jawab tersebut dicabut dari dirinya.Â