Mohon tunggu...
Aris Rusyiana
Aris Rusyiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Mengabdi di BPS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celeng Mati di Depan Rumah

22 Oktober 2020   09:25 Diperbarui: 22 Oktober 2020   09:44 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin khusyu, semakin merasa kuat rasa sakit. Dengusan di balik tirai makin kencang. Dia makin kuatkan juga untuk membaca ayat-ayat suci.

Brakkk!!!

Dia sekilas melihat seekor babi hutan dengan taring kehitaman mencoba mendobrak. Dia sangat ketakutan. Itulah  Dan, pemuncakan keikhlasan dan penyerahan total kepada Alloh. Yang dia ingat, bagaimana dia masih ingin hidup. Masih kuat keinginannya yang belum tuntas ingin menjadi istri yang baik bagi Barkah, suaminya. Yang dia ingat, dia masih ingin jadi ibu yang baik bagi Faiz anak semata wayang dia dari pernikahannya dengan Barkah.

Yang dia ingat, kilatan keinginan itu tidak berlanjut. Yang saat ini dia ingat

Dia telah dibangunkan Barkah dan Faiz.

"Mas, jendelanya rusak ditubruk babi hutan kayaknya. Sambil dia tunjuk ke jendela"

Jendelanya tidak rusak apa-apa.

Mas Barkah sambil tersenyum. Sudah, diteruskan istirahatnya. "Mau ayah buatkan apa lagi", kata suaminya mengalihkan pembicaraan.

Dia lama bengong. Kejadian tadi begitu nyata. Dia berkali-kali mengucap istighfar.

Alhamdulillah, dia bersyukur, ia masih diberikan nikmat hidup

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun