Dia yang pertama kali mengemukakan istilah ini melalui artikel Polly LaBarre berjudul "The New Normal" di majalah Fast Company pada tanggal 30 April 2003. Menurutnya Normal Baru adalah suatu waktu dimana kemungkinan besar umat manusia bersedia bermain dengan aturan baru untuk jangka panjang.
Kemudian istilah tersebut kembali dipopulerkan lagi oleh Rich Miller dan Matthew Benjamin melalui artikel berjudul "Post-Subprime Economy Means Subpar Growth as New Normal in U.S." yang di muat di Bloomberg.
Setahun kemudian, istilah itu kembali mencuat setelah Paul Glover menulis di kolom opini berjudul "Prepare for the Best" yang ditanykan melalui media daring Philadelphia Citypaper pada 29 Januari 2009. Oleh Glover, normal baru sebagai panduan bagi warga Kota Philadelphia dalam menghadapi isu global warming.
Menurutnya normal baru dalam konteks mengahadapi isu lingkungan akibat pemanasan global karena masa depan dunia yang sangat memperhatikan. Dirasa istilah New Normal itu semakin menarik, sehingga dijadikan sebagai salah satu tema dalam debat calon Presiden AS antara Barack Obama dan Mitt Romney pada tahun 2012 silam.
Seiring berkembang zaman, istilah itu kemudian banyak diadopsi diberbagai lini kehidupan. Tetapi istilah ini sebenarnya lebih sering digunakan dalam dunia ekonomi-bisnis bertujuan agar mengingatkan kepercayaan para ekonom dan pembuat kebijakan suatu Negara bahwa ekonomi industri akan kembali ke cara terbaru mereka setelah krisis keuangan tahun 2007-2008.
Disinilahawal mula istilah itu digunakan dalam berbagai konteks lain untuk menyiratkan bahwa sesuatu yang sebelumnya tidak normal telah menjadi biasa. Pun demikan dengan berbagai Negara dibelahan dunia yang tengah menghadapi pandemi akibat Covid-19.
Merujuk dari himbauan dari tim dokter University of Kansas Health System beberapa waktu yang lalu memungkinkan ada perubahan perilaku kehidupan sehari-hari agar membatasi kontak fisik manusia yang sebelumnya adalah aktivitas biasa seperti berjabat tangan dan berpelukan, namun menghadapi normal baru ini agar ada pembatasan kontak fisik orang ke orang, seperti berjabat tangan dan pelukan. Inilah yang diadopsi oleh semua Negara termasuk Indonesia.
Kendati demikian, normal baru yang diadopsi kedalam konteks pandemi ini telah terbukti gagal. Sebagai kelinci percobaan, Korea Selatan merupakan Negara uji coba pertama di dunia yang menerapkan New Normal.
Namun apa yang terjadi pasca penerapan normal baru? Kini negeri Ginseng itu melaporkan telah mengalami lonjakan kasus gelombang kedua Covid-19 akibat menerpakan normal baru.
Komitmen dan Konsistensi Pemerintah Diuji Publik
Jika ada yang bertanya, mengapakah pemerintah kerap kali mengeluarkan kebijakan yang inkonsisten? Sebelum pertanyaan itu dijawab alangkah kita akan berbalik bertanya, memangnya sejak kapan pemerintahan Jokowi konsisten dalam pengambilan keputusan suatu kebijakan?