Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obatku adalah Kenangan

15 Oktober 2023   00:45 Diperbarui: 15 Oktober 2023   01:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seribu Purnama

Namaku Alea, perempuan usia 23 tahun kala itu, dimana pertama kali aku mencintaimu. Aku melihatmu lagi setelah 3 tahunan dr perjumpaan awal. Entahlah, rasanya panah asmara langsung menancap tepat di lubuk hatiku.

Kau tersenyum melihatku dan kubalas dengan senyuman, perjumpaan yang ditemani gerimis di malam hari. Malam itu, aku merasa Kotagede menjadi sangat indah. 

" Alea, kau tau kan dia saudaramu?," tanya abangku (suami kakak sepupuq) bertanya menggoda.

"Hahaha... tau dung," jawabku.

"Sekarang dah tau bang, kalau dulu diusir aku ," katanya sembari tertawa terbahak-bahak.

Hmmm... itu perjumpaan kami setelah lama tak bertemu dan sejak saat itulah aku mencintainya.

10 tahun kemudian,

Aku tidak menikah dengannya, kami akhirnya berjalan sendiri-sendiri. Bahkan akhir perjumpaan kami adalah saling minta maaf dan berpamitan. Tp, aku terus mendoakan kesehatan, kebahagiaan n keberkahan untuknya.

Berjalannya waktu aku semakin menyadari bahwa cinta adalah takdir, sedangkan menikah adalah pilihan. Oleh karena itu, sangat beruntung bagi orang-orang yang bisa menikah dengan orang yang mencintai dan dicintai kita. Meskipun setiap orang punya caranya sendiri dalam menentukan pasangannya.

"Jika kelak aku tak bersamamu, kamu harus tetap hidup dengan bahagia, aku akan selalu mendoakanmu," katanya yang membuat hatiku sebenarnya cukup sesak, namun aku tahan agar nampak kuat. Meskipun hatiku sangat rapuh saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun