Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Santet Sperma dari Malang Selatan

22 Agustus 2023   18:52 Diperbarui: 23 Agustus 2023   06:00 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
daun. Ilustrasi pribadi

SANTET SPERMA DARI MALANG SELATAN

Jawa Timur memiliki ragam budaya dan ilmu-ilmu lokal yang diwarisi oleh beberapa keturunan serta orang-orang yang belajar, ilmu merupakan suatu yang value free yaitu bebas nilai, terserah ilmu digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya, hal ini tergantung orang yang menggunakanya.

Kisah ini bermula dari seorang laki-laki yang sedang takziah ke Malang Selatan, tepatnya di Sumberpucung daerah Suko, sebut laki-laki itu Rasyid, disana ia bertemu dengan banyak kerabat dan salah satunya pak Ahmad dan bu Titik sepasang suami istri yang mempunyai 5 anak. Pertemuan pertama membuat bu Titik jatuh hati kepada Rasyid untuk dijodohkan dengan anak kedua, namanya Sari. Tidak butuh waktu lama, bu Titik menghampiri Rasyid dan langsung menanyakan no kontak serta menjelaskan dengan terang terangan jika ia ingin menjodohkannya dengan anaknya Sari. Sari adalah perempuan ayu yang kuliah di Malang Kota, ia lincah dan jelita sehingga membuat laki-laki yang menatapnya jatuh cinta. Rasyidpun, saat dikasih tau fotonya langsung setuju untuk dijodohkan dengan Sari.

Hari berganti hari, bulan dan tahun. Bu Titik dan pak Ahmad semakin teropsesi dengan Rasyid, begitupun juga Rasyid, jarak yang jauh tak menjadikan Rasyid berhenti mengejar Sari, karena ternyata Sari belum mau dijodohkan dengan Rasyid. Setiap bulan, Rasyid mengunjungi rumah bu Titik, ia naik Bus dari Jakarta ke Surabaya lalu melanjutkan ke terminal Arjosari dan naik ojek atau dijemput pak Ahmad dengan mobil Avanza keluaran 2008 miliknya untuk sampai ke Sumberpucung. Demi untuk menemui dan meyakinkan sang pujaan hati, Rasyid tak memperdulikan waktu dan uang yang terbuang. Tapi, tahun berganti tahun usahanya belum ada hasil.

"Nak, jangan putus asa ya, coba kamu pasang DP dan pasang status di WA-mu foto-foto sari," kata bu Titik kepada Rasyid. Maksud Bu Titik adalah agar tak ada wanita lain yang menginginkan Rasyid, karena Foto Profil dan statusy ada cewek cantik. Rasyid pun setuju, ia mengganti DP WA dan status WA nya dengan foto Sari yang ia dapat dari bu Titik.

Melihat Rasyid melakukannya bu Titik tersenyum puas, lalu menghidangkan kopi, kopi yang tanpa sepengetahuan Rasyid telah dicampur dengan kencing Sari, kencing yang sudah didoakan oleh mbah Slamet, seorang praktisi ilmu hitam dari pantai Selatan. bu Titik dan pak Ahmad sangat lega melihat Rasyid menghabiskan kopi itu, tandanya ilmu pelet "semar mesem" akan mengalir di nadi Rasyid, tak akan ada wanita lain yang menembus hatinya kecuali Sari anaknya.

"Ngomong-ngomong Sari dimana bu?, apakah dia belum mau bertemu dengan saya?," tanya Rasyid yang selalu merindukan Sari.

"Dia masih ada kesibukan di Malang nak, sabar ya nak, kami sekeluarga selalu mendukungmu, sebentar lagi, Sari pasti mau menikah denganmu," kata bu Titik meyakinkan Rasyid, Rasyidpun percaya diri karena keluarga besar di Sumberpucung telah mendukungnya, ia juga menitipkan kepada paman-pamannya yang ada disana seperti Pakde Mahdi dan lain.

"Oh iya, kata Pakde Mahdi, agar Sari cepat mau menikah denganmu, bolehkah ibu meminta spermamu nak?," kata bu Titik was-was.

"Itu nanti akan diminumkan ke Sari nak, jadi biar sari mencintaimu," tambah pak Ahmad meyakinkan.

Rasyid tidak pikir panjang, apapun untuk mendapatkan Sari akan ia lakukan. Ia mengangguk dan meminta waktu untuk besok pagi memberikan spermanya. Padahal tanpa sepengetahuan Rasyid lagi, sperma itu dibuat untuk mengikat Rasyid agar lebih erat lagi, jangan sampai Rasyid lepas. Apapun yang terjadi bu Titik harus mendapatkan Rasyid untuk menjadi menantunya, karena ia melihat Rasyid sangat patuh dan tunduk padanya, serta sangat bisa dimanfaatkan untuk menjadi suami Sari, sehingga kalaupun kelak Sari bertingkah, Rasyid tetap akan menerima segala kesalahannya, karena santet spermanya itu.

Esok paginya beneran Rasyid memberikan seplastik kecil yang berisi sperma, dengan agak malu Rasyid menyodorkannya ke bu Titik, dan siang itu ia harus kembali ke Jakarta. ia berpesan untuk memastikan Sari segera mau dengannya. Ia akan menyiapkan uang yang banyak untuk membeli perhiasan lengkap buat persiapan lamaran, jika Sari mau lamarannya akan Rasyid belikan MOBIL dan perhiasan.

Waktu terus berjalan namun entah apa yang salah, Sari semakin tak mau dengan Rasyid, namun Rasyid semakin menggebu-gebu, ia bahkan seperti orang kesurupan menginginkan Sari. Orang tua Sari agak kebingungan, karena Rasyid sering menelfon mereka dan menanyakan bagaimana dengan Sari, sedangkan dia sudah memberikan banyak hal pada keluarga sari, mulai transfer uang, waktu dan perhatian.

Disisi lain, mbah Slamet dukun bu Titik termenung lalu dikagetkan dengan sahabatnya pak Toha dari daerah Gadang, mereka adalah sahabat sejati, siapapun yang mengganggu mbah Slamet maka pak Toha akan membantunya begitu juga sebaliknya. mbak Slamet tidak menikah, ia diwarisi ilmu dari mbah buyutnya namun tidak boleh menikah, sedangkan pak Toha memiliki 3 anak dan anak pertamanya kuliyah di UIN Malang. Di bawah gubug pinggir sawah, mbah Slamet cerita tentang bu Titik yang sudah 3 tahun meminta banyak pengasih dan santet padanya, namun anehnya belum berhasil. Pak Toha menyimak sembari menyeruput kopi hitam yang pahit, mereka diskusi dan saling memberikan pendapat.

Bagaimana Rasyid bisa terlepas dari bu Titik? Bagaimana pengasihan semar mesem dan santet Spermanya terlepas? bagaimana akhirnya Rasyid melanjutkan hidupnya meski harus berperang dengan perasaannya?
akan kami lanjutkan di cerita selanjutnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun