Hinggap di dedaunan.
Dia Yang Maha Tinggi lahir dalam ketelanjangan.
Merangkul bayi-bayi yang lahir di barak-barak pengungsian.
Tak ada kemeriahan pesta lahir Putera Raja.
Hanya bala tentara surgawi yang sesaat bersorak,
"Kemuliaan bagi Allah di tempat Maha Tinggi dan damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!