Mohon tunggu...
Aris Munandar
Aris Munandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unimal Kelompok 20 Perkuat Identitas Desa Lewat Pembuatan Gapura Sebagai Pembatas Desa

1 Agustus 2024   01:30 Diperbarui: 1 Agustus 2024   11:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lhoksukon, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pembedayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh Kelompok 20 berhasil melaksanakan program kerja membangun gapura pembatas jalan di Desa Babah Geudeubang Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.

Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 20 adalah Aris Munandar, Silfa Zahara, Amanda Salsabilla, Marwan Zulni, Rizki Abdillah, M. Auladi, Syahnaz Mardhatillah, Hartini, Karimun Thaha, Riza Mahmuda, Nurazizah, Meliana. Mereka di bawah bimbingan, Muttaqien S.E, M.S.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Setelah melalui proses observasi Desa dan diskusi akhirnya kelompok 20 sepakat untuk membuat gapura pembatas jalan Desa dengan tulisan "Selamat Datang di Desa Babah Geudeubang" dan "Selamat Jalan di Desa Babah Geudeubang". Pembuatan gapura ini diharapkan dapat memberikan kesan baik terhadap Desa Babah Geudeubang.

Ketua kelompok 20, Aris Munandar mengatakan, bahwa program kerja pembuatan gapura di Desa Babah Geudeubang Kecamatan Lhoksukon ini dibuat setelah kelompok melakukan diskusi dengan geuchik Desa Babah Geudeubang. “Geuchik menginginkan program kerja yang bisa memberikan kesan dan makna bagi desa ini. Kami sepakat untuk membuat gapura pembatas jalan, ujarnya.

Gapura tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penanda batas desa, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan dan identitas bagi warga Gampong Babah Geudeubang.


Bapak Syarifuddin, selaku Geuchik menyampaikan apresisasi terkait pembuatan gapura yang kelompok 20 laksanakan, “Alhamdulillah setelah dibuat gapura, masyarakat sudah mengetahui pembatas antar desa, para pendatang dari luar juga jadi mengetahui bahwasannya mereka sedang berada di Desa Babah Geudeubang, serta semenjak ada gapura masyarakat desa lebih bersemangat bahwasannya mereka tinggal di desa Babah Geudeubang.” ungkapnya.

Peresmian Gapura dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 oleh Bapak Syarifuddin selaku Geuchik Desa Babah Geudeubang, Lhoksukon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun