Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

2045, Akankah Muncul Generasi Emas atau Generasi Lemas dan Cemas?

10 Juli 2024   18:06 Diperbarui: 11 Juli 2024   15:38 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak diarahkan dengan benar, potensi ini bisa berubah menjadi bumerang.

Kalau tidak hati-hati, bukannya jadi generasi emas, malah jadi generasi lemas.

Kenapa? Ya karena lelah mengikuti tren tanpa arah.

Salah satu tantangan terbesar bagi Gen Z adalah overexposure terhadap teknologi dan informasi. Mereka tumbuh di era media sosial, di mana segala hal tampak begitu sempurna dan instan.

Hal ini bisa menciptakan tekanan yang luar biasa, membuat mereka merasa harus selalu tampil sempurna dan sukses di mata orang lain. Akibatnya, muncul fenomena FOMO (Fear of Missing Out) yang berujung pada kecemasan berlebih.

Belum lagi tekanan akademis dan karir yang terus meningkat. Bayangkan, di usia yang masih muda, mereka harus memikirkan bagaimana caranya bersaing di dunia yang semakin kompetitif. Tidak heran banyak dari mereka yang akhirnya merasa terjebak dalam pusaran stres dan kebingungan.

Bayangkan ada seorang anak muda yang berusaha menulis esai tentang dampak teknologi. Dia membuka laptop, lalu memutuskan untuk mencari inspirasi di YouTube. Lima jam kemudian, dia malah terjebak menonton video kucing lucu dan tutorial make-up. Esainya? Belum selesai sebaris pun.

Ini adalah ironi yang lucu sekaligus menyedihkan. Saya seringkali mengingatkan bahwa Gen Z selalu dan terlalu tergoda oleh distraksi hingga lupa pada tujuan awal. Gen Z akan selalu menghadapi tantangan yang sama, hanya saja mungkin dalam skala yang lebih besar.

Tidak ada perubahan tanpa persiapan, tidak ada hasil tanpa usaha. Kalau mau generasi emas, ya kita harus siap-siap dari sekarang. Sebagai bangsa, kita harus mengambil langkah strategis untuk mendukung perkembangan positif Gen Z.

Pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum harus diperbarui secara berkala agar relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Diperbarui bukan berarti membuat repot semua pihak, apalagi para orang tua dan guru.

Pendidikan karakter juga harus diperkuat agar generasi muda tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang baik.

Literasi Digital 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun