Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Hijrah: Dari Kegelapan Menuju Cahaya, Dari Keraguan Menuju Keyakinan

7 Juli 2024   19:29 Diperbarui: 7 Juli 2024   19:40 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup di tengah masyarakat yang seringkali terpecah oleh perbedaan, hijrah juga mengajarkan kita tentang pentingnya ukhuwah dan kebersamaan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya membangun masyarakat Madinah yang inklusif, adil, dan harmonis. Ini adalah teladan bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan mendukung, di mana setiap orang merasa dihargai dan diterima. Kita harus berani melangkah keluar dari lingkaran egoisme dan individualisme, dan mulai membangun jembatan kepedulian dan solidaritas.

Menenun Harapan di Tahun Baru

Setiap awal tahun adalah kesempatan baru untuk menenun harapan dan merajut mimpi. Kita semua memiliki harapan dan impian, baik itu dalam karir, keluarga, maupun dalam kehidupan spiritual. Tahun baru Hijriah adalah saat yang tepat untuk merencanakan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan impian tersebut. Sebagai insan yang diciptakan sempurna sudah seharusnya kita memiliki visi kehidupan yang jelas dan tujuan yang spesifik, agar setiap langkah yang kita ambil membawa kita lebih dekat kepada impian kita.

Namun, harapan saja tidak cukup. Kita harus memiliki keberanian untuk bertindak dan ketekunan untuk terus berusaha, meski menghadapi berbagai rintangan. Perjalanan tetaplah perjalanan, dan bahkan perjalanan seribu mil pun selalu dimulai dengan satu langkah. Oleh karenan itu, mari kita mulai tahun baru ini dengan langkah pertama yang penuh keyakinan, dan terus melangkah hingga mencapai tujuan.

Mengatasi Tantangan dengan Bijak

Setiap perjalanan pasti memiliki tantangan dan hambatan. Begitu pula dalam perjalanan hidup kita. Kita akan menghadapi berbagai cobaan, baik itu dalam bentuk kesulitan finansial, masalah kesehatan, atau konflik interpersonal. Namun, tantangan ini adalah bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri. Setelah menghadapi tantangan dengan bijak, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih dewasa.

Seperti yang diajarkan dalam Islam, setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan. Allah SWT tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan kita. Maka, mari kita hadapi setiap tantangan dengan sabar dan tawakal, sambil terus berusaha mencari solusi terbaik. Dengan iman yang kokoh dan tekad yang kuat, kita akan mampu mengatasi setiap rintangan dan mencapai kesuksesan yang kita impikan.

Memaknai Kehidupan dengan Syukur

Dalam perjalanan hidup, kita sering kali lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki, hingga melupakan apa yang sudah kita miliki. Tahun baru Hijriyah adalah saat yang tepat untuk memaknai kembali pentingnya bersyukur, untuk menghargai setiap nikmat yang telah kita terima, dan untuk bersyukur atas setiap kesempatan yang diberikan.

Syukur adalah kunci kebahagiaan. Dengan bersyukur, keniscayaan bawah kita akan merasa lebih tenang dan lebih puas dengan hidup yang dijalani menjadi kenyataan. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran:

"Jika kamu bersyukur, Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun