Sebutan yang sangat pantas untuk beliau yang telah membimbing, mengarahkan dan menjelaskan tentang sesuatu yang tidak saya pahami. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak baik menjadi baik.
Siapakah beliau?
Beliau adalah salah satu inspirator dalam hidup saya. Beliau bernama bapak Effendi. Seseorang yang menambah semangat saya selain kedua orang tua saya. Seseorang yang belum lama saya kenal, namun saya merasa nyaman jika berbincang-bincang kepada beliau. Seolah-olah beliau adalah orang tua saya. Dengan sabar dan telaten beliau mengajari saya, kebawelan demi kebawelan selalu terlontarkan kepada beliau.
Namun, bagaimana tanggapan beliau?
Beliau dengan ramah menyambut semua pertanyaan yang saya berikan. Apalah daya diri yang bodoh ini terus bertanya tiada henti. Mungkin beliau bosan mendengarkan semua kebawelan saya, tapi demi mengajarkan satu huruf kepada seseorang demi mengaharapkan ridho-Nya, beliau ikhlas melakukan itu. Sebab beliau yakin bahwa sebuah ilmu yang diamalkan tidak akan berkurang namun semakin bertambah. Seperti hadist yang berbunyi: Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta'ala 'anhu, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
بَلَغُ غَنِّى وَ لَوْ أَيَةً
"Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat" (HR. Bukhari).
Dari Abu Mas'ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَ جْرِ فَا عِلِهِ
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim no. 1893).
Kebaikan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah kebaikan agama maupun kebaikan dunia. Berarti kebaikan yang dimaksudkan bukan hanya termasuk pada kebaikan agama saja. Termasuk dalam memberikan kebaikan di sini adalah dengan memberikan wejangan, nasehat, menulis buku dalam ilmu yang bermanfaat.