Apa Itu Dark Triad?

Sekarang lagi banyak banget kasus boong, nipu sana-sini, ngejahatin orang sampai viral di sosial media. Bahkan sudah bukan hanya di sosial media tapi di film yang ada di industri hollywood. Contohnya film Inventing Anna, Bad Vegan dan The Tinder Swindler bahkan ada juga Tinder Swindler di Indonesia. 

Di satu sisi seru kalau dilihat dari jauh tapi kalau dilihat dari deket serem juga sih. Ketika kita mulai zoom in kalau kita mulai relate sama kehidupan kita dan sebagai hakikat kita sebagai manusia sebenernya serem juga sih. 

Gak jarang ini jadi ngebuat orang-orang bertanya-tanya bener ga sih para sultan-sultan atau orang-orang sukses ini bener ga si? 

Bener ga sih gemerlap-gemerlap kesuksesan yang ditunjukkan orang dan gemerlap yang kita lihat. Dan sebenernya orang yang ketangkep atau mumgkin orang yang terbuka kasusnya. 

Pertanyaannya adalah gini sih ada ga si orang yang nipu manipulatif malah jadi orang yang sukses dan gak kenapa-napa sampai. Kenapasih orang sampai mau nipu biar jadi sukses?atau mungkin etnis biar keliatan sukses lah.

Dalam psikologi ada istilah nama yaitu The Dark Triad. The Dark Triad ini sendiri adalah sifat atau sikap yang dimiliki oleh orang yang menunjukkan tendensi dark mereka. 

Nah, di Dark Triad ini ada terdapat 3 aspek yang pertama adalah Narcisism, yang kedua Machiavellianism, dan yang ketiga psycopathy. 

Kita akan menjelaskan secara simpel apa pengetian dari 3 aspek tersebut. Yang pertama adalah Narcisism ini gampangnya bisa diartikan sebagai otang yang punya rasa superior yang berlebih. Tapi memang Narcisism ini didalam individunya ngerasa insecure sebenernya dwngan dirinya sendiri.

Jadi memang ada plus minusnya tapi yang jelas ketika orang yang punya narcisism yang tinggi dia bakal ngerasa kelihatannya bakal lebih pede, lebih superior dan lain sebagainya

Yang kedua yaitu Machiavellianism. Seperti yang kita tahu ya mungkin kalian pernah denger tentang orang yang namanya Mafia Felly dia adalah pencipta buku klasik The Prince yang dari dulu sampai sekarang sangat kontroversial. 

karena dibukunya mengajarkan gimana cafanya biar kalian bisa jadi politis yang naik ke atad mungkin sampai jadi presiden atau menguasai negara dengan cara memanipulasi orang. dwngan cara-cara yang pragmatis banget samapai itu tuh kurang etis. Dan karena buku itu kata ini digunakan untuk istilah bahwa orang itu manipulatif 

Jadi Machiaviellianism adalah orang yang pandai memanipulasi. Jadi misalnya biar orang ngikutin dia biar suatu kejadian tertentu itu dianggap disalahin dan gimana caranya biar pada dasarnya bisa naik untuk bisa pemimpin atau mungkin untuk jadi sesuatu dengan cara memanipulasi.

Nah, yang terkahir adalah Psycophaty ini adalah seseorang yang sebenernya triad psychopat. Tapi jangan salah paham karene berbeda arti. Psycopath sendiri sebenarnya udah gak ada jadi buku gangguan mental namanya dsm yang dipelajari oleh anak-anak psikologi maupun psychiatry.

Psycophaty yaitu orang yang kurang memiliki empati terhadap orang lain dan juga terhadap norma-norma yang berlaku. Cukup fumdamental sekali di psycopath itu adalah sama sekali tidak memiliki rasa bersalah.

Tidak pernah merasa menyesal atas apa yang pernah dilakukan. Banyak dari kalian berpikir kalau psycopath bukan hanya orang yang suka membunuh tanpa rasa bersalah tapi tetapi sebenarnya inti dari segala inti dari psycopath adalah rasa bersalah jadi bukan tentang membunuhnya. Karena banyak orang yang bukan Psycopath juga ngebunuh orang karena emang kriminal aja. 

Apapun itu yang bisa jadi membunuh, mencuri menipu dan sebagainya yaitu adalah Psycophaty. Karakteristik ini sebenarnya bisa kita lihat di karakter-karakter yang beberapa waktu kebelakang viral. 

Bisa kita ambil dari contoh seorang wanita bernama Anna Sorokin adalah film yang didasarkan pada kisah nyata. Nah si Anna Sorokin ini memiliki karakteristik dari ketiganya. Karena yang pertama dia pengen bikin ADF Anna Delvey Foundation, dimana dia ngerasa bisa dan dia juga merasa mantep banget.

Kedua juga dia memanipulasi orang sampai dia bisa menginap di kapal orang terus dia juga memakai kartu debit orang mencuri juga dan kayanya kalau sekarang kalian liat akun intagramnya masih ada dan itu dia seperti tidak merasa bersalah dan malah merasa bangga karena dia bisa terkenal.

Dan pertanyaan selanjutnya adala Apakah Dark Triad itu buruk?

Kalu dibilang buruk ya ada tendensi kesana tapi bisa dibilang ada sisi postifnya. Menurut penelitian orang dengan kepribadian seperti itu sebenarnya relatif lebih sukses dalam karir mereka ini juga menarik karena biasanya orang-orang dengan Dark Triad bakal sukses di organisasi yang kurang terstruktur.

Pada artikel Harvard Business Review mereka tuh biasanya memang punya beberapa kelebihan contohnya lebih open dengan hal baru, punya rasa ingin tahu yang tinggi, dan lebih kompetitif. Rasa kompetitif inilah yang bikin mereka jadi memiliki rasa haus untuk menang untuk dapetin apa yang mereka mau

Semakin ga terstruktur sebuah organisask atau tempat bekerja maka semakin besar juga kesempatan individu dengan memiliki karir yang oke. Kenapa bisa seperti ini? ya karena didalam organisasi yang kurang terstruktur itu kemungkinan etika dan gimana cara kita kerja dengan landasan moral. Kerja dengan etis itu enggak terlalu dipentingin.

Bisa dilihat juga dari film Wolf Of Wall Street ini ngebahas tentang kapitalisme, ngebahas soal penipu yang sekarang setelah keluar dari penjara juga orangnya masih ada. 

Tapi yang jelas orang-orang dengan Dark Triad ini bisa sukses mungkin dalam waktu singkat juga. Nah ini juga bisa jadi penjelasan kalau orang licik lebih cepet sukses daripada orang yang jujur. Meskipun kalau ditanya bisa gak jujur tapi sukses ya bisa juga. 

Nah sekarang kita harus gimana dengan Dark Tried yang kita udah tau. Well Dark Tried ini bisa jadi kelebihan asal jangan over aja. Ada skill untuk mengimbangi Dark Tried ini yaitu Sel Awareness dan Self Acceptance. Semua orang pasti memiliki tendensi untuk jahat hampir bisa dibilang gak ada manusia yang bersih. 

Kita juga harus tau sisi jahat di diri kita itu gimana. Gimana juga caranya buat kita bisa menerima itu. Dan gapapa juga ada sisi jahat ya g oenting kita bisa ngontrol itu dan kita gak jahat sama orang. Dan ketika kalian udah merasa jahat dan ingin merubahnya kalian harus inrtopeksi terlebih dahulu biar kita bisa tetep punya ethical bounderiea atau batas etika.