Mohon tunggu...
Ariq Riandi
Ariq Riandi Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Seorang mahasiswa dengan keahlian di bidang multimedia, dan suka mencari tau tentang isu terkini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Balimau Kasai, Penyucian Diri Menyambut Bulan yang Suci

8 November 2024   23:35 Diperbarui: 9 November 2024   04:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: mediacenter.riau.go.id

Meski Balimau Kasai merupakan tradisi yang sarat akan makna, namun tradisi ini juga menuai kritik dari sebagian kalangan yang menganggap bahwa kini, acara ini cenderung dijadikan ajang berkumpul yang kurang relevan dengan tujuan awalnya. Di beberapa daerah, tradisi ini dianggap melenceng dari konsep pembersihan spiritual menjadi semata-mata hiburan, yang berpotensi mengabaikan nilai-nilai kesucian Ramadan. 

Karena itu, beberapa ulama dan tokoh masyarakat mengimbau agar Balimau Kasai dilakukan sesuai dengan kaidah agama dan adat istiadat agar makna pembersihannya tetap terjaga. Proses pelaksanaannya pun juga menjadi kontroversi. Tradisi mandi Balimau Kasai tidaklah menentang hukum agama Islam jika dilakukan dengan benar. 

Tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, pada saat ini banyak sekali dijumpai masyarakat mandi Balimau Kasai yang dilakukan dalam tempat yang sama dengan yang bukan mahromnya (laki-laki dan perempuan). Dalam pelaksanaanya, sebagian daerah tidak diperbolehkan mandi bersama-sama dengan yang bukan mahrom karena hal ini dinilai tidak sesuai dengan aturan agama.

 Sudah jelas bahwa tujuan dari tradisi ini adalah untuk menyucikan diri dan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan, namun nyatanya banyak pemuda-pemudi melakukannya di tempat pemandian umum (tidak dipisah antara laki-laki dan perempuan). Fenomena ini tentu saja tidak diperbolehkan dan tidak wajar bagi seorang muslim dan muslimah.

Secara keseluruhan, Balimau Kasai adalah tradisi yang kaya akan nilai budaya dan agama. Tujuan utamanya adalah untuk menyucikan diri baik secara fisik maupun rohani sebelum memasuki bulan Ramadan, serta mempererat silaturahmi di antara masyarakat. Meskipun terdapat berbagai pandangan tentang cara pelaksanaannya, Balimau Kasai tetap menjadi tradisi unik yang memperkaya warisan budaya Minangkabau.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun