Mohon tunggu...
ariq nabagakan
ariq nabagakan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka aja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Postmodernisme?

14 Mei 2024   22:10 Diperbarui: 14 Mei 2024   22:31 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Postmodernisme adalah gerakan kompleks dan beragam yang muncul pada pertengahan abad ke-20. Ditandai dengan penolakan terhadap cita-cita modernis mengenai kejelasan, kesederhanaan, dan kemajuan.Ini mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk seni, arsitektur, sastra, filsafat, dan desain, dan ditandai dengan rasa ironi, keceriaan, dan kemauan untuk menantang gagasan tradisional tentang kebenaran, realitas, dan estetika.

Aspek Filsafat

Dalam filsafat, postmodernisme diasosiasikan dengan skeptisisme, subjektivisme, atau relativisme yang luas, dan kecurigaan umum terhadap nalar.

Ia menolak gagasan tentang realitas alamiah yang obyektif, malah menyatakan bahwa realitas adalah konstruksi konseptual, artefak praktik dan bahasa ilmiah. Kaum postmodernis menyangkal gagasan bahwa deskripsi ilmiah dan sejarah bisa benar atau salah secara obyektif, dan mereka mempertanyakan keyakinan pencerahan terhadap sains dan teknologi sebagai instrumen kemajuan manusia.

Seni dan Desain

Dalam seni dan desain, postmodernisme dicirikan oleh penggunaan gaya dan konvensi sebelumnya secara sengaja, pencampuran eklektik berbagai gaya dan media artistik dan populer, dan kaburnya perbedaan antara budaya tinggi dan budaya massa atau populer.

Ini sering kali memasukkan unsur ironi, bunga rampai, dan parodi, dan dapat dilihat sebagai reaksi terhadap cita-cita modernis tentang kesederhanaan, fungsionalitas, dan kebenaran universal.

Dampak Budaya

Postmodernisme mempunyai dampak yang signifikan terhadap budaya populer, memengaruhi musik, fashion, dan periklanan. Hal ini juga dikaitkan dengan bangkitnya konsumerisme dan komodifikasi budaya. Namun, pengaruhnya juga dikritik karena berkontribusi terhadap rasa kedangkalan, fragmentasi, dan terkikisnya nilai-nilai tradisional.

Warisan

Meskipun terdapat tantangan terhadap gagasan tradisional tentang kebenaran dan realitas, postmodernisme mempunyai dampak jangka panjang pada budaya kontemporer dan terus memengaruhi seni, desain, dan filsafat. Penekanannya pada kompleksitas, kontradiksi, dan keceriaan gaya telah membantu membentuk lanskap visual dan budaya di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun