Mohon tunggu...
Ariq Merdiansyah
Ariq Merdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yippe Ki Yay

Hooman(ist?)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ikoy-ikoyan, Tren Berbagi Kebahagiaan?

24 Agustus 2021   20:49 Diperbarui: 24 Agustus 2021   21:14 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar via Instagram: @ikoy2an.

Beberapa minggu belakangan ini muncul sebuah tren yang dimotori oleh salah satu youtuber Indonesia yaitu Arief Muhammad. Ikoy-ikoyan sendiri berupa kegiatan yang disebut oleh Arief adalah sebagai berbagi kebahagiaan, menurutnya berbagi kebahagiaan ini sangat random dalam artian tak memandang status sosial, agama, ras, atau perbedaan-perbedaan lainya. 

Ikoy sendiri berasal dari nama asisten pribadi nya Arief yang bernama M. Rizqi Fadhilah, berawal dari Arief selalu menginstruksikan Ikoy untuk memberi sesuatu kepada Followers Arief yang meminta secara random. 

Tentunya hal ini memang diawali dengan asyik-asyikan Arief kepada followersnya, serta hadiah yang dikasih pun tak serta merta berupa uang, bisa berupa makanan/minuman, ataupun barang sesuai kemauan dari Arief nya sendiri.

Ikoy-ikoyan ini memang sudah berlangsung beberapa bulan, namun dalam beberapa minggu terakhir anstusiasnya semakin meledak dan terlalu masif. 

Bagi para followers nya Arief tentu saja ini sebagai ajang seru-seruan antara artis dengan fans nya, namun karena tren ini semakin popular dan meledak banyak followers baru arief yang memang belum sepenuhnya paham atas dasar konsep Ikoy-ikoyan ini. 

Menjadi ramai karena banyak orang meminta (bisa dibilang memalak) kepada artis-artis lain yang tidak ada hubunganya dengan Arief, disaat inilah beberapa artis banyak terganggu atas tren ini. 

Banyak artis menilai bahwa tren ini mengajak masyarakat untuk selalu meminta dan menciptakan mental pengemis. Jika dilihat kasat mata, memang terlihat seperti mengajarkan meminta-minta sih ya.

Tapi kita lihat dari sudut pandang si pembuat tren ini, yap Arief Muhammad. Di salah satu kesempatan, Arief diwawancarai oleh Denny Sumargo dan sekaligus memberikan sedikit klarifikasi (lagi) untuk khalayak mengenai tren ini. 

Arief mengemukakan bahwa tren ini dibuat atas dasar seru-seruan nya dia kepada followersnya, dan jika memang followers lama pasti sudah tahu rules bermain ikoy-ikoyan ini. 

Ia mengemukakan yang kurang lebih seperti ini "gue analogiin biar gampang deh, misalkan kita punya tetangga yang setiap hari cuci baju pakai tangan, memang keluarga itu berkecukupan punya motor, punya sepeda tapi gue kan mau berbagi kebahagiaan, yaudah gue kasihlah dia mesin cuci agar setiap ia cuci baju tidak lagi pakai tangan. Kalo ada yang bilang itu ga tepat sasaran ya engga juga karena tugas gue di tren ini berbagi kebahagiaan bukan memberantas kemiskinan, kalo berantas kemiskinan mah tugasnya pemerintah." disaat wawancara dengan Denny Sumargo.

Tren ini bukan hanya saja berbagi kebahagiaan kepada followers, namun bisa berbagi engagement pula bagi para donator. Yap, mulai beberapa minggu kebelakang banyak sekali donator yang seolah titip rezeki untuk para followersnya Arief, namun coba kita lihat deh dengan seksama. 

Para donatur ini dalam hitungan jam jumlah followersnya bisa bertambah berpuluh-puluh kali lipat, memang Arief sendiri menginstruksikan kepada yang mau ikut ikoy-ikoyan untuk terlebih dahulu follow donator yang akan mau berbagi. 

Disaat inilah Arief pun berperan besar dalam pertumbuhan followers para donatur, kalo diliat-liat ada 3 pihak yang mendapat kebahagiaan siapa aja? 

Yang pertama yaitu Arief nya sendiri, dia akan terus mengalami perkembangan engagement yang tinggi serta kepuasan batin dapat memberi kebahagiaan untuk orang lain. 

Kedua, para donatur secara instan dapat engagement baru dari Arief dan pertumbuhan followers yang sangat masif. 

Ketiga, yaitu para followers serta peserta yang ikut tren ini. Yap langsung 3 pihak kan yang mendapat kebahagiaan? Gokil sih.

Pro dan kontra memang selalu hadir dalam setiap movement seseorang terlebih dari seorang public figure. Sebagai netizen yang baik, kita harus banyak melihat sesuatu dari banyak sisi. Karena itu akan memperluas pandangan kita terhadap hal itu. 

Balik lagi, misi dari seorang Arief itu awalnya hanya seru-seruan kepada followersnya dan berbagi kebahagiaan. Mungkin nih ya dengan berbagi kebahagiaan, seseorang tidak perlu memfilter objek berbaginya, karena secara random pun bahagia pasti akan sampai kepada siapapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun