Oleh: Arjuna Iqbal Malik Rafsanjani
Hai, para Gen Z! Apakah kalian pernah merenungkan bagaimana nilai-nilai luhur Pancasila, sebagai dasar negara kita, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari? Sebagai generasi yang dibesarkan di era digital dan menghadapi berbagai tantangan zaman, memahami serta mengimplementasikan Pancasila semakin menjadi hal yang penting. Saya akan mengupas bagaimana Gen Z dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi sosial, khususnya di media sosial, yang merupakan ruang publik utama bagi generasi ini.
Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang sudah terlahir dengan teknologi digital. Mereka berkembang dengan teknologi canggih dan memiliki akses informasi yang sangat luas. Gen Z cenderung lebih individualis, toleran, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, mereka juga harus menghadapi tantangan seperti informasi yang keliru, polarisasi pendapat, dan budaya konsumerisme.
Pentingnya Pancasila bagi Gen Z
Pancasila, dengan nilai-nilai luhurnya, dapat berfungsi sebagai kompas bagi Gen Z dalam menghadapi tantangan zaman. Pancasila mengajarkan toleransi, persatuan, keadilan, dan gotong royong, yang sangat relevan dalam era digital yang dipenuhi dengan perbedaan dan dinamika. Dengan memahami dan mengimplementasikan Pancasila, Gen Z dapat membangun karakter yang kuat, berintegritas, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Bagaimana Gen Z dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi di media sosial?
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Gen Z dapat menampilkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa melalui sikap toleransi antaragama, menghormati keyakinan orang lain, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Di media sosial, mereka sebaiknya menjauhi ujaran kebencian yang berhubungan dengan SARA, menyebarkan pesan-pesan toleransi, serta mendukung kegiatan positif yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan. Misalnya, mereka dapat menciptakan konten edukatif tentang keragaman agama di Indonesia, membagikan informasi tentang kegiatan keagamaan yang positif, atau mempromosikan toleransi antarumat beragama.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menunjukkan sikap Kemanusiaan yang Adil dan Beradab di media sosial bisa dilakukan dengan bersikap ramah dan sopan saat berinteraksi, menolong orang yang memerlukan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Gen Z dapat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang orang yang memerlukan bantuan, menggalang dana untuk kegiatan sosial, atau menyuarakan isu-isu kemanusiaan. Sebagai contoh, mereka dapat membuat kampanye penggalangan dana untuk korban bencana alam, menyebarkan informasi mengenai orang hilang, atau mengkritik tindakan ketidakadilan yang terjadi di lingkungan masyarakat.