Mohon tunggu...
Muhammad Ariq Bagaskara
Muhammad Ariq Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan di bidang Sains dan Filsafat. Ingin berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Mengambil bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengapa Buku Akan Mengubah Hidupmu Menjadi Lebih Baik

3 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   19:11 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Ada banyak hal yang membuat diri kita berubah, salah satunya adalah masalah. Bukan masalah dalam artian secara harfiah, tetapi jauh lebih daripada itu. Beberapa mengatakan bahwa hanya jika seseorang tertimpa masalah, maka ia akan mendapat pelajaran dari masalah yang dihadapinya, dan baru dengan cara itu kehidupannya akan berubah. Di mana hal tersebut memang tidak salah. Tetapi apakah masalah menjadi satu-satunya sumber alasan kita untuk berubah?

Ada tiga hal fundamental yang sering kita dengar memiliki kontribusi dalam pembentukan pribadi kita. Yakni lingkungan, genetik, dan nutrisi. Tetapi apakah semuanya kita terjemahkan benar-benar secara harfiah? Saya rasa tidak. Tentu kita perlu memahami lebih dalam bagaimana ketiga hal tersebut bekerja supaya kita bisa mengontrol diri kita untuk menjadi seperti apa. Namun, ada beberapa hal dalam hidup yang tidak bisa kita kendalikan.

Sebagai contoh, apakah kita pernah memutuskan di rahim siapa kita dilahirkan? Atau di bumi mana kita menginjak untuk pertama kalinya? Tentu saja, hal tersebut berada di luar kendali kita. Namun, kita tidak bisa diam dan hanya meratapi nasib. Seberapa besarpun kita merasa menderita, merasa gagal, atau merasa kecewa, selalu ada seseorang yang memiliki keadaan jauh lebih parah daripada kita. Lingkaran itu tidak akan pernah berhenti.

Sayangnya, kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri. Memiliki ego yang tinggi di mana seolah dunia menghakiminya dengan penuh kegagalan. Lalu, bagaimana bisa kita meletakkan diri kita dalam perspektif baru, perspektif yang tidak hanya dalam pandangan mata kita selama ini. Perspektif yang membuat kita melihat dunia secara utuh. Sehingga, melecut diri kita supaya tersadar bahwa kita tidak sendirian di alam raya ini. Tidak sendirian dalam artian bahwa kita tidak hidup untuk diri kita sendiri. Tetapi hidup dengan syukur dan rasa saling mengasihi.

Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa kita bisa mencari tahu lebih banyak hal tentang hidup dari sebuah buku. Ya, sebuah buku. Dengan membaca buku, seseorang akan memasuki dunia yang penuh dengan hal baru. Membaca buku akan membuatmu terjun ke dalam perspektif yang baru. Kehidupan orang lain yang tak pernah kamu rasakan. Bagaimana jatuh bangunnya sebuah keluarga, runtuhnya kerajaan, upaya memperbaiki peradaban, dan lain sebagainya.

Dengan membaca buku, kamu akan mengerti derup nafas seseorang yang bertaruh untuk memperoleh sesuap nasi demi keluarganya. Itulah hebatnya sebuah buku. Ia tak melulu perihal pengetahuan klasik, tetapi juga penuh dengan skenario alam semesta yang bisa dikatakan bervariasi. 

Dan dari membaca buku, kita mulai belajar untuk memahami orang lain walaupun tidak secara penuh. Memahami orang lain membuat kita tau nilai-nilai kehidupan kita. Dengan nilai kehidupan kita tahu langkah apa yang harus diperbuat untuk menjadikan diri ini bermanfaat.

Hidup memang tidak selalu seperti yang ada di dalam buku, tetapi di dalam buku kita mengerti bahwa ada cara sederhana yang membantu kita untuk tak sekadar memandang dunia dari mata kita melainkan juga orang lain. Akhir kata, saya ingin mengutip salah satu kutipan terbaik tentang betapa pentingnya buku bagi kita.

"Satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena dapat mengubah dunia."-- Malala Yousafzai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun