Baterai jam dindingku habis
Kuhabiskan untuk menghitung waktu
Ternyata sudah lima bulan berlalu
Aku ingat betul, senyum simpulmu
Aku ingat betul, tangan kita memegang buku yang sama
"Aku tertarik untuk membaca buku itu," kataku penuh kebohongan
"Aku hanya ingin berkunjung dan melihatmu," itu yang benar
Senangku bukan kepalang, saat kau berikan buku itu
Seakan kau titipkan secuil hati yang bisa kujadikan pengharapan
Tapi secuil hatimu terlampau besar untuk nyaliku yang terlalu kecil
Aku tak sanggup, aku tak kuat
Kututup lembar kedua dari 500 halaman yang ada
Aku terlalu ciut, aku terlalu kecut
Titipan hatimu tak bisa kukembalikan bersamaan dengan pengharapan
Lima bulan kuhabiskan dengan keraguan
Aku kalut, aku takut
Mana sanggup jelata meminang  juwita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H