Mohon tunggu...
Arif Triadi Utomo
Arif Triadi Utomo Mohon Tunggu... Seniman - Pelakon

Pegiat teater, pecinta film, dan pengagum seni budaya. email: ariptriadi18@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Titipan

15 April 2021   04:00 Diperbarui: 15 April 2021   04:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
electricliterature.com

Baterai jam dindingku habis

Kuhabiskan untuk menghitung waktu

Ternyata sudah lima bulan berlalu

Aku ingat betul, senyum simpulmu

Aku ingat betul, tangan kita memegang buku yang sama

"Aku tertarik untuk membaca buku itu," kataku penuh kebohongan

"Aku hanya ingin berkunjung dan melihatmu," itu yang benar

Senangku bukan kepalang, saat kau berikan buku itu

Seakan kau titipkan secuil hati yang bisa kujadikan pengharapan

Tapi secuil hatimu terlampau besar untuk nyaliku yang terlalu kecil

Aku tak sanggup, aku tak kuat

Kututup lembar kedua dari 500 halaman yang ada

Aku terlalu ciut, aku terlalu kecut

Titipan hatimu tak bisa kukembalikan bersamaan dengan pengharapan

Lima bulan kuhabiskan dengan keraguan

Aku kalut, aku takut

Mana sanggup jelata meminang  juwita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun