Mohon tunggu...
Ari Permadi
Ari Permadi Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Mahasiswa, dan Aktivis Narkoba

Saya hobi menulis dan berdiskusi, serta menganalisis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menelusuri Makna Merdeka, Apakah Kita Sudah Merdeka?

16 Agustus 2024   13:35 Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan merupakan takdir tuhan dan setiap yang hidup akan berjuang demi berkehidupan yang layak, punya tempat tinggal yg nyaman, kebutuhan yang tercukupi, rasa aman, keadilan , dan hal-hal lain yang dapat menunjang kebahagiaan dan keberlangsungan dalam hidup.
Setiap orang dalam hidupnya mungkin ada yang mendapati kesulitan, kekurangan bahkan tidak mendapatkan rasa adil dalam hukum.
Hal-hal demikian tentu terjadi dengan banyak faktor, diantaranya faktor internal seseorang dan eksternal (pemerintah/penyelenggara negara)

Pemerintah memiliki keterbatasan tentu saja belum dapat secara spesifik dapat memenuhi dan memerhatikan tiap-tiap rakyatnya, sehingga dibutuhkan pula perjuangan setiap orang untuk memperoleh kemerdekaan secara individu.

Dalam rangka memperoleh kemerdekaan secara individu setiap orang harus memerdekakan dulu pemikiran nya, artinya melawan segala bentuk kebodohan, dan nafsu,  perang terhadap kebodohan dan nafsu menjadi tantangan utama untuk merdeka, sebab kebodohan dan nafsu merupakan sumber penindasan, sumber kemiskinan, serta sumber kehancuran.

Perjuangan memerdekakan pemikiran merupakan perjuangan intelektual, perjuangan spiritual serta perjuangan emosional, dan perjuangan ini akan terus berlangsung dan merupakan perjuangan seumur hidup,  merdeka dalam pemikiran akan menghasilkan kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang bernilai, dan kehidupan bermartabat sebab semua hal itu didapat dari merdeka dalam berfikir.

Merdeka dalam berfikir artinya tidak diperbudak oleh kebodohan, tidak diperbudak oleh nafsu, merdeka dalam berfikir seseorang akan menemukan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga dalam praktik-praktik kehidupan seorang dapat mengambil keputusan terbaik dalam kehidupan nya, namun jika kebodohan dan nafsu menguasai seseorang maka dapat dipastikan kemerdekaan masih jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun