Mohon tunggu...
Aripa Arahman
Aripa Arahman Mohon Tunggu... Guru - Guru matematika

Blogger, writer, and teacher at SMA N 2 MUARO JAMBI

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisahku Tak Semanis Tatapanmu

18 Maret 2024   20:48 Diperbarui: 18 Maret 2024   20:55 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Namanya delima, anak desa yang selalu tampak culun dan cupu.. kita mulai saja kisahnya....

Perjuangannya bukan berarti apa - apa tapi kita bisa mengambil hikmah dari kisahnya. 

Dia adalah sosok wanita yang tidak pernah bermimpi dan berangan - angan tinggi. Karena dia sadar akan hal itu mustahil baginya.. bagaimana tidak, karena dia di lahirkan dari keluarga ekonomi kelas bawah. Untuk makan sehari - hari saja harus menunggu ayahnya pulang dari kerja, itu pun kadang tak bawa apa - apa.  Sampai di rumah baru bergegas membeli beras dan sayur secukupnya. Karena uangnya juga pas - pas an. Tak jarang makanan yang disediakan hanya nasi dan juga terasi yang di goreng dicampur bawang merah dan garam.

Untuk ketemu telur itu sudah makan mewah bagi keluarga delima. 

Sejak kecil delima ditempah hidup seperti itu, jadi tidak ada mimpi besar dalam hidupnya. 

Kalau ayahnya pulang tak bawa apa - apa mereka harus siap berpuasa. 

Kesederhanaan hidup menjadikan delima gadis yang ditempah untuk kuat menghadapi kenyataan hidup, tapi syukur ya keluArga delima keluarga yang taat agama. Ayahnya seorang guru agama, dan ibunya tau agama. 

Kehidupan seperti itu dijalani delima dengan ikhlas, karena mau protes ke siapa?....

Takdir dari Allah membuat dia ikhlas menerima keluarga yang mungkin di segi ekonomi kurang tapi Alhamdulillah di segi ilmu agama dikuatkan.

Cobaan delima bukan selesai di situ, ketika dia beranjak remaja ayahnya meninggal dunia.. 

Padahal delima paling dekat dengan ayahanda.

Yah, tidak bisa protes juga harus berlapang dada...

Delima gadis kecil anak desa itu terus menjalani hari - harinya dengan mendalami ilmu agama dan sayng kepada keluarganya. Walaupun asyik main delima sudah mulai memikirkan sekolah ya. Mau jadi apa dia kalau hanya asyik main dan sekolah asal asalan. Padahal yang biayain sekolah nya hanyalah Abang yang juga belum dewasa. Abang yang belum dewasa terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Untuk menghidupi keluarga delima. 

Ketika menginjak kelas 3 Mts delima mulai menjadi siswa berprestasi dibidang akademik. Dan mulai turun menjadi guru di salah satu madrasah ibtidaiyah swasta di desanya. 

Ya, delima mengajar untuk menguatkan ilmu agamanya dan juga membiasakan diri menjadi guru. 

Hari - hari di jalani delima dengan suka cita dan rasa syukur. Tidak pernah mengeluh dan hidup apa adanya. 

Sampai dia di bangku Aliyah tetap menjadi seperti itu. Haus akan ilmu agama. 

Perjuangan. Delima tidak berakhir di situ... 

Ada kisah yang lebih menyayat pilu dan juga tempahan hidup yang membuatnya tumbuh menjadi seorang yang tangguh dan tidak rapuh....

Bersambung ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun