Mohon tunggu...
arip hidayat
arip hidayat Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

YIha Working Holiday Visa

8 Oktober 2015   10:28 Diperbarui: 8 Oktober 2015   10:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ok saya mau sharing sisi lain dari traveling yang bisa didapat temen-temen Indonesia.

Working Holiday Visa (Australia)

kamu masih muda dan energic, ingin mencari passion, kamu pengen seperti orang-orang ke luar negri, kamu gak bisa dapat beasiswa atau visa kerja di negara orang tapi kamu pengen tinggal cukup lama di negara orang. mungkin ini bisa jadi alternatif.

 

 

sebelum mulai, ok saya akan berterima kasih kepada mas Nanang Selamet Hidayat yang telah membuat file khusus di Backpacker Dunia sebelum orang banyak tahu mengenai WHV. saya juga gak nyangka bisa mendapatkanya, namun impian itu muncul ketika mas nanang 3/4 tahun yang lalu posting mengenai WHV. terima kasih kepada mba Irene yang juga telah menampung para WHV holder sehingga saya juga banyak belajar dari grupnya WHV indonesia. sangat-sangat berterima kasih juga kepada mba Elok yang sangat perhatian dan memberikan dukunganya.

 

 

ok saya menyiapkan visa ini 8 bulanan prosesnya, panjang tapi asal semua lengkap pasti granted dan saya percaya itu sekarang, pas ngejalanin galau juga takut gak granted, but almost all documents of my friend are granted. kamu bisa googling semua syaratnya, pokoknya under 31.

 

kenapa ini sisi lain dari traveling?

 

saya memang kalau jalan-jalan asal jalan aja, riset seadanya dan gak mesti ke tempat wah.

WHV artinya bisa kerja sambil liburan di Australia, sebagian orang memang niat liburan banget dan kerja sesekali hanya untuk nambahin uang sangu, tapi sebagian lagi memang niat kerja dan nabung duit. seperti saya, awalnya ingin sambil traveling tapi akhirnya terlalu tergiur sama duit jadi kerja aja selama ada kesempatan.

 

saya masih muda, kemarin-kemarin orang tua masih banyak bersumbangsih pada pemasukan, terus sekarang kalau saya cuma terus-terusan traveling, kapan saya bangun karirnya (nabung, traveling, nabung, traveling iya kalau gaji saya gede kaya yang kerja di perusahaan mulitinasional atau BUMN). makanya saya berpikir harus punya usaha biar nanti juga bisa traveling ke berbagai penjuru (maklum susahlah ngelamar ke perusahaan mending dagang atau bikin usaha sendiri). nah inilah saatnya ngumpulin modal, menguatkan mental, mencari apa yang cocok buat kita dan belajar banyak dari usaha orang lain (tempat kita kerja).

 

3 tahun terakhir saya jalan-jalan juga bareng orang indonesia jadi english saya sangat menurun kualitasnya, intinya sih parah juga. setelah visa granted saya pilih Darwin, selain dekat (mungkin tiketnya murah), ada farm yang mungkin kalau saya kerja di situ tak perlu pake bahasa inggris terlalu aktif, dan kata orang gaji perjamnya lebih gede dari pada wilayah lain.

 

saya juga galau gimana nanti saya nyari kerja ya, bagaimana dengan bahasa saya. kalau masalah kerja saya optimis dan bisa diandalkan, karena saya memang kerjanya cepat dan mau ngerjain apapun. saya sangat jarang sekali membiarkan pekerjaan agar orang lain yang mengerjakan, saya pegang dan gak mau perhitungan karena saya yakin ALLAH lebih adil dan akan memberikan lebih dari ekspektasi kita.

saya juga mulai aktif di beberapa organisasi volunter, ngajar anak-anak, mungkin itu juga yang membuat saya diberikan banyak hal-hal mulus oleh ALLAH.

 

ketika beberapa bulan sebelum granted, ada orang Indonesia (permanent residence, namanya pa Rudi) posting di grup whv kalau dia bisa membantu anak whv buat kerja dan tinggal di awal-awal ke Darwin (bantu-bantu dikasih gaji dan sesekali saja dalam seminggu) dan nampung sementara, saya menghubunginya dan akhirnya bisa tinggal di sana. bahkan saya merubah penerbangan agar bisa datang lebih cepat ke rumahnya (tiket saya hampir 4 juta).

 

sampai di Darwin saya setiap hari membuka website Gumtree (segala Info mengenai australia ada di sini). saya nyari kerjaan terus, tiap ada list lowker saya kirim resume. trik teman-teman lainya adalah drop cv mereka ke toko-toko, awal-awal saya malu banget, tapi setelah satu kasir di salah satu toko jus mau menerima dengan antusias, saya makin pede drop ke tempat lain. hanya 5 tempat saja yang saya drop.

saya pernah melamar jadi pemetik mangga, pemiliknya pengen bertemu untuk wawancara di pasar traditional hari minggu. saya kesana dan kata dia mangga mulai penennya awal september "tapi kalau kamu mau bantu, bantu saya tiga hari dalam seminggu, ok, I'll pay you $15/hour) saya pilih; kamis, jumat, dan sabtu.

.

hari seninnya saya menerima sms dan diminta bekerja bantu-bantu acara konsulat di Indonesian Garden di Charles Darwin University, keren banget acaranya, saya pun dibayar gede. acaranya hari kamis jadi otomatis saya menolak tuh kerja di farm karena setelah dipikir jauh juga tempatnya, untuk ongkosnya saja $79 sekali jalan.

 

pas hari kamis pagi saya lihat ada lowongan jadi kitchen hand (cuci piring) di sebuah cafe, kebetulan waktu itu masih 2 orang yang baru visit listnya, segera saya kirim resume "hi Brian, I am arip from Indonesia, I am hard worker and you wont be regret if choose me, I send my resume, thanks."

jam 1 siang ketika saya sedang leha-leha tiba-tiba ada yang telpon, saya disuruh datang jam 2, si brian menyerahkan tuh telponya ke seorang wanita indonesian "kesini yah, dek, jam 2 di kota, kamu tau yah" dia ngomong cepet kaya lagi terburu-buru dan tanpa basa-basi. "waduh saya kudu buru-buru nih (saat itu jam 12.40)".

 

saya kesana untuk wawancara dengan bingungnya, Brian melihat tingkahku dong yang gak understand gitu dan mengajaku ke dapur saja lalu wanita indonesian tadi diminta mengurusku, anaknya juga yang bisa bahasa menunjukan apa pekerjaan saya dan besok ketika kerja di hari pertama sudah saya siap. sorenya saya bekerja membantu konsulat, ketemu 3 temen WHV lainya.

 

pada hari ke 12 di Australia dengan english parah abis, saya sudah kerja dan sekarang total sudah 5 hari saya kerja di sana, dikasih seragam (baju 3 dan celemek 2) hahahahah. saya senang sekali karena kerja di dapur dan di cafe, salah satu impian saya kan pengen punya restoran juga, namanya cafe 21, kalau ke CBD Darwin nanti pasti liat.

 

disitu saya bisa banyak belajar banget bagaimana bekerja dengan cepat dan baik. bagi temen-temen kenapa ini bisa jadi salah satu cara untuk traveling, kita bisa belajar bagaimana orang-orang di negara maju menjalankan bisnis, kita bisa belajar budaya kerja, kepemimpinan, responsiveness, empathy, keramah-tamahan, respect, tolerance, everything yang bener-bener bisa berpengaruh terhadap kita nanti.

 

saya baru 5 hari kerja, 70% orang asia yang kerjanya, saya selalu senang kan orangnya, ketawa terus, orang-orang kerja juga gak stres padahal tuntutanya harus cepat, bagus dan bersih sehingga bisa menjaga nama baik. setiap hari saya liat orang-orang selalu tersenyum, selalu perhatian, mau mengajari dan kayaknya gak saling iri. what you do is what will you get, jadi kerja ya kerja.

 

 

saya termasuk yang kerja sangat cepat, tapi ternyata saya belum begitu cepat juga. hahaha. saya sering dapat motivasi dari wanita indonesia yang memang dia adalah kepala chefnya, kerja disitu biasanya suka disponsorin, saya sih gak muluk-muluk juga tapi saya senang karena saya suka dan bisa belajar banyak dengan melihat cara kerja di cafe, cara kepemimpinan pemilik cafe yang tuntanya tinggi tapi sangat-sangat care, dia juga bisa berbahasa Indonesia tapi katanya bukan dari Indonesia tapi tau surabaya.

 

 

tau gak? hari ini ketika saya bekerja, saya kan angkut semangka dari belakang ke gudang, saya lihat orang yang nganterin semangka adalah George, seorang yang temui untuk wawancara. saya sapa duluan, "do you rememberme jorj, I am Arip, we met when you interviewed me at rapid creek, I am sorry couldn't help you on your farm, because I work here, sorry.' dia gak masalah dan memberi aku (buat semua orang) semangka kecil kaya melon berkulit aneh buat dimakan.

 

 

ok mungkin ini bisa dibilang cara pandang travelingku, karena dimanapun tavelingnya pasti mendapatkan pelajaran, sekalipun saya niat kerja jadinya bukan traveling ke gunung, alam liar, atau apapun itu, tapi dalam akhir-akhir ini kalau traveling saya ingin terlibat dalam suatu kondisi yang seperti sekarang ini atau bisa belajar dengan ikutan kursus-kursus singkat gitu yang bisa nambah teman dan kemampuan.

bagi temen-temen yang memang ingin mencari passionya bisa jalan-jalan dulu di australia selama setahun ini. bisa dapat uang dan pelajaran juga, kan enak.

 

 

kerjaan yang boleh diambil adalah kerjaan casual, kerjaan yang memang berat dan rendah bagi sebagian orang, tapi tidak ada yang memandang seseorang rendah di Australia, semua orang menghargai, bahkan orang-orang gak akan peduli pada penampilan dan muka (kampungan, jelek, atau gimana) kita. bahkan saya bisa menemukan orang-orang pake baju pemadam, tukang bangunan ke pusat perbelanjaan dan cuek aja gitu. gak usah peduli orang mau bilang kerjaan rendahan, atau kamu bisa dapat pekerjaan yang lebih baik meskipun menggunakan Working holiday visa. ya terserah sih orang mau mandang gimana aja, kita menjalani sebuah hidup tidak selalu harus yang lebih mudah atau lebih bagus dipandang orang. tergantung kapasitas orang dan background orang kenapa ambil itu, bagi saya yang belajar dari paling dasar (menjadi pencuci piring) penting sekali karena kelak kalau saya bekerja saya bisa memahami gimana orang yang bekerja pada posisi itu.

 

 

tinggal, bekerja dan liburan di Australia juga bisa menambah cara pandang kita, ya begitu banyak hal dimanapun kalau kamu traveling dan bisa di dapat.

 

 

memang terlalu awal dan siapa yang bisa menjamin saya bertahan setahun disini. saya cuma ingin share buat kalian yang ingin banyak belajar cara bekerja di negara maju mungkin ini bisa jadi salah satu cara yang baik untuk kalian, apalagi kalian ingin punya usaha sendiri dan suka traveling.

banyak sekali kesempatan buat kita semua, saat ini saya cuma bisa mengambil kesempatan WHV ini, karena saya bisa memenuhi semua syaratnya dengan penuh perjuangan juga (googling semua syaratnya, I wont be answer and if you get more the goodness about WHV, can you copy the link on your comment, please!).

 

 

 

awal-awal hidup amanya bawa $1500 tapi saya alhamdulillah baru menghabiskan $200, karena awal-awal hidup saya juga kerja beberapa jam bersama pa Rudi. Alhamdulillah saya sering sekali mendapatkan kebaikan dan seperti kebetulan-kebetulan, ALLAH memberikan banyak hal yang terbaik buat saya namun kadang juga saya selalu merasa kurang. perjalanan selalu membuat saya lebih peka dan saya bisa banyak menangis karena sangat beryukur sekali. saya selalu ingin bisa berbuat bagi banyak orang, saya ingin share ini juga salah satunya untuk memberi masukan buat teman-teman semoga terinspirasi.

 

 

 

orang Indonesia itu bagus cara kerjanya, yuk kita makin tambah ilmu, bekerja dan belajar di negara orang bagaimana mereka mamanage itu semua.

 

buat temen-temen yang lagi kuliah semoga kalian belajar semakin rajin, bagusin englishnya, perjuanganya juga cukup lumayan, saya banyak keluar duit buat tes english, sisanya hanya bayar visa saja 4.8 juta.

 

 

 

buat temen-temen sekarang itu internet semakin canggih, bisa googling info sebanyak-banyaknya ya!! orang-orang di negara maju, belanja aja gak dilayani kasir semuanya tapi mereka sangat-sangat ramah mengalahkan orang-orang di negara kita yang disebut paling ramah. apapun sebisa mungkin lakuan sendiri, orang-orang jadi mandiri. jangan ragu untuk ikutan banyak komunitas yang suka volunteering, bantu orang-orang dan jalin banyak silaturahmi. ALLAH will give you more.

 

 

 

Syarat dapat WHV.

baiklah karena saya merasa perlu juga, akan saya jelaskan sedikit.

1. dibawah 31 (aturan australian gov), dibawah 30 (aturan Imigrasi Indonesia)

2. Ijasah S1 (minimal 4 semeseter)

3. KTP, KK, Akta lahir.

4. Sertifikat toefl, dulu saya pake toefl itp, sekali tes 350 ribu (saya ampe 5 kali tes karena jelek terus), sekarang toefl itp dan toeic udah gak boleh lagi, bolehnya IBT/IELTS (liat harga tesnya diatas 2 juta)

5. Saldo senilai $5000 di tabungan sendiri, orang tua, sodara yang masih dalam 1 KK. bagaimana kalau gak punya, pinjem sana-sini saja, ketika dilampirkan juga boleh kok menunjukan rekening koran, surat pertanyaan dari Bank kalau kita punya $5000 atau potocopy tabunganya. pilih salah satu. jadi kalau gak punya uang, pas mau ngajuin dokumen atau wawancara minjem aja ke sodara dan minta surat pernyataan dari Bank, atau pinjam ke sodara dan duitnya kudu disimpan beberapa bulan di tabungan kita. pokoknya pinter-pinter kita deh ya.

liat-liat syarat ini sebenarnya mudah sekali kan, tapi ya kudu bersabar dalam mendapatkanya karena prosesnya kadang lumayan lama. siapapun bisa mendapatkanya, coba bandingkan dengan persayaratan mendapatkan kesempatan lainya seperti beasiswa.

DILARANG KERAS MEMALSUKAN DOKUMEN, please jangan buat jelek orang-orang Indonesia, biar kesempatan ini selalu ada, tidak menghambat orang lain. kalau kamu mematikan kesempatan orang lain artinya kamu paling jahat dan akan berpengaruh pada nasib banyak orang.

 

 

 

 

 

 

 

ok saya akan bahas juga prosesnya.

1. daftar di web Immigrasi Indonesia, pilih bagian rekomendasi visa bekerja dan berlibur, lalu klik. isi semua yang diperlukan, mengenai pengisian jumlah saldo dan nilai toefl kalau belum ada kamu isi asal aja, selama menunggu dipanggil wawancara kamu bisa tes toefl, karena sekarang yang daftar itu semakin banyak maka kemungkinan dipanggil juga makin banyak.

2. cek selalu jadwal wawancara setiap seminggu atau dua minggu sekali pada hari jumat dan liat nama kamu apakah sudah muncul atau tidak (liat link di atas).

3. melakukan wawancara, bisanya pengecekan dokumen dan menjelaskan beberapa hal sesuai yang ditanyakan, mudah dan pake bahasa inggris juga.

4. mendapatkan surat keterangan bahwa kita layak dapat dari immigrasi indonesia, semuanya gratis.

(proses ini butuh 3 bulan menungu wawancara dan 1 bulan hasil wawancara)

5. mengajukan dokumen ulang beserta surat rekomendasi ke kedutaan Australia dan harus melalui kurir pengiriman (AVAC Jakarta dan Bali) dan membayar visanya 4.8 juta.

6. kalau dokumen sudah masuk kedutaan Australia tinggal tunggu dikirimi nomor dauntuk melakukan tes kesehatan dan daftar rumah sakit yang ditunjuk untuk medical check up, nanti di rongtsen paru-paru kita (katanya kalau TBC gak diterima)

7. hasil medical check up dikirim ke kedutaan oleh rumah sakit dan tunggu granted.

8 visa granted

(proses ini butuh 2,5 minggu saja)

 

selama proses itu kita bisa nyari tahu banyak hal mengenai kerjaan, tempat menarik, kebiasaan hidup atau apa aja mengenai Australia

semangat ya dan mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang salah di mata kalian. tulisah ini akan saya edit-edit kalau kurang pas.

thanks buat siapapun yang banyak membantu saya selama ini. sukses selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun