Selain dengan cara melihat langsung, terdapat juga cara lain yakni dengan menggunakan alat ukur arus listrik atau tang ampere. Tang ampere dapat mengukur arus listrik yang sedang dipakai dengan cara melewatkan satu kabel (bisa phasa ataupun netral) pada tang ampere.
Pada satu contoh kasus misalnya, ketika semua peralatan listrik dihidupkan, maka arus yang terbaca di bagian hulu sebesar 6 ampere, namun ketika diukur di hilir (pada kabel masukan ataupun keluaran kWh meter) arus yang terbaca hanya sebesar 4 ampere. Hal ini berarti terdapat pemakaian listrik sebesar 2 ampere yang tidak terhitung oleh kWh meter, atau dengan kata lain terdapat pencurian listrik sebesar 2 ampere. Arus 2 ampere kurang lebih sebesar pemakaian sebuah AC (Air conditioner) berukuran 1/2 PK atau peralatan listrik dengan Daya 450 Watt.
Penggunaan kontaktor seperti pada gambar di bawah ini dapat mengelabui tim pemeriksa, dikarenakan ketika MCB di off kan, maka peralatan listrik yang sambung langsung juga off. Modus kontaktor ini dapat dikethaui dengan engan melihat secara detail arus pada tang ampere.
Cara lain untuk mengetahui apakah terjadi pencurian berjenis P3 atau sambung langsung adalah dengan mematikan (meng-OFF-kan) alat pembatas MCB ketika semua perlatan listrik dihidupkan. Apabila pada saat MCB dimatikan masih terdapat peralatan listrik yang menyala atau masih terdapat stop kontak yang bertegangan, maka hal ini merupakan indikasi bahwa terdapat pencurian listrik berjenis P3 atau sambung langsung.
Apabila pada pemeriksaan pertama ini tidak ditemukan pelanggaran, dilanjutkan ke pemeriksaan kWh meter. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan cover plastik kWh meter, pemeriksaan terminal kWh meter, dan pemeriksaan alat pembatas MCB.
Pemeriksaan cover kWh meter bertujuan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada kWh meter. Kerusakan pada kWh meter dapat berupa lubang ataupun retakan, yang keduanya merupakan jenis pelanggaran P2 yang dapat mengganggu putaran piringan pada kWh meter.
Contoh Pelanggaran Jenis P2 (Kwh Meter Berlubang)
Terlihat pada foto di atas, terdapat lubang yang sengaja dibuat pada kWh meter. Kemudian biasanya dimasukkan kawat atau besi melalui lubang tersebut untuk menghambat putaran piringan kWh meter, sehingga penambahan angka pada stand kWh meter pun berjalan lebih lambat daripada yang seharusnya. Alhasil tagihan listrik pelanggan yang melakukan pencurian jenis P2 ini pun lebih rendah daripada yang seharusnya.