Mohon tunggu...
Ario Wulung
Ario Wulung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Petugas Penertiban Listrik, "Anda Putus Listrik Saya, Saya Putus Leher Anda!"

24 Oktober 2016   16:37 Diperbarui: 25 Oktober 2016   16:34 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Ketika saya membuka kamar, terlihat tanah merah bercampur bebatuan bauksit terhampar di halaman kontrakan. Terik matahari di sini lebih terasa dibandingkan kota asal saya. Sekarang saya telah resmi menjadi pegawai baru PLN Rayon Bintan Center, Area Tanjungpinang, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Hari pertama kerja ditempuh dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer dari kontrakan menuju kantor PLN RBC atau Rayon Bintan Center, meskipun sering diplesetin dengan Ruko Bintan Center karena memang terletak di barisan ruko bintan center, di antara kedai kopi hawaii dan tempat jual beli kendaraan bermotor.

Transaksi Energi, itulah bagian kerja saya, berdampingan dengan bagian Teknik dan bagian Pelayanan Pelanggan. Belum ada gambaran jelas mengenai seperti apa pekerjaan saya ke depan. Ternyata hari ini adalah hari pertama pelaksanaan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) yang dilakukan dengan kerjasama antara PT PLN sebagai penanggungjawab dan pengawas dengan PT DEI sebagai pelaksana lapangan. Manager kami kemudian memberikan briefing dan arahan sebelum berangkat ke lapangan.

Pokoknya jangan bilang ada pelanggaran, atau kata-kata yang memancing emosi pelanggan.. Pesan manager saya.

Wah serem banget kayaknya operasi P2TL ini, dalam batin saya.

P2TL adalah operasi penertiban pemakaian listrik untuk mencari dan menertibkan penyalahgunaan pemakaian listrik, sehingga nilai susut tenaga listrik akan seminimal mungkin. Jika PLN dianalogikan sebagai pabrik roti, dimana kwh produksi diibaratkan sebagai jumlah roti yang diproduksi, sedangkan kwh jual diibaratkan sebagai jumlah roti yang siap jual, maka susut adalah selisih antara roti yang diproduksi dengan roti yang siap jual. Semakin besar susut maka semakin besar kerugian pabrik roti tersebut. Begitu juga halnya dengan susut tenaga listrik.

Kami pun berangkat ke lapangan untuk memeriksa kondisi kabel dan meteran listrik pelanggan.

Permisi Pak, kami dari PLN izin untuk memeriksa kondisi meteran bapak sebentar, begitulah ucapan salam kami setiap akan melakukan pemeriksaan.

Oh iya, silahkan diperiksa Pak, dengan senang hati, ucap seorang pelanggan.

Memang kebanyakan pelanggan PLN sangat ‘welcome’ dengan kedatangan kami. Namun, tidak sedikit juga pelanggan yang menolak untuk diperiksa meterannya.

Meteran saya bagus, tidak perlu di cek-cek kayak gitu, ucap seorang pelanggan.

Ngapain kalian ke sini? Sana pergi cari rumah lain, ucap pelanggan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun