Apa harus sisi hitam seseorang itu diungkap
Aku menyesal
Salah aku, pulang terlalu cepat dari biasanya
Membuka pintu pelan pelan, menjinjit, berjalan seperti pencuri, dan melihat sepatu,
Itu bukan sepatuku, bukan juga baju yang selama ini dipakai, semua itu ada dilantai,
Kau tahu apa maksudku selanjutnya. heh.. nafasku sesak menceritakan kisah selanjutnya
Ya benar dia selingkuh
Padahal aku, benar mencintainya
Kalau saja aku tidak mengetahuinya, Â mungkin setelah ini berbeda ceritanya
Aku yang mengebu mengetahui dia sudah berhenti datang bulan, Â ya sudah sepantasnya melakukan kewajiban sebagai suami, Â atau lebih tepatnya, Â aku memang lagi kepingin. Â Tau lah.
Aku masih berdiri di dinding luar kamar, masih mendengar suara mereka cekikikan, sesekali menyebut namaku, takut aku sudah pulang atau belum. Â Apa aku ini orang bodoh atau bukan, aku masih berdiri disini. kenapa aku tidak labrak saja mereka, dan marah. Â Tapi apa gunanya itu, sudah terjadi, Â apa ada mesin waktu merubah permintaan maaf mereka menjadi lebih baik dari ini. Â Lebih baik aku pergi saja.
...
Hari sudah malam, Â pas jam kepulanganku biasanya. Â Pintu dibuka seperti biasanya dan istriku sudah ada didepan pintu, Â seperti biasanya sekedar menyapa dan membuka pintu rumah. Â Segala ucapannya sudah terlihat hambar di telinga, kenapa ya. Â Mulai dari pertanyaanya tentang bagaimana pekerjaanku, Â bagaimana dijalan, kok badanku terlihat lusuh, kok bau rokok. Â Semua nya itu membuat malas untuk menjawab, akupun cuma mengangguk dan mengiyakan seperlunya.
Bau harum sabun mandi semerbak dari tubuhnya, Â nampaknya dia mencoba menghilangkan jejaknya. rambutnya masih basah. Â Tapi kenapa ku tetap tertarik tubuhnya itu, Â harumnya, Â rambut yang basah itu, dan terlihat kilauan di di lengannya yang basah juga dari betisnya. Â Mengetahui juga dia sudah berhenti datang bulan, Â akupun tertarik jadi ke hal hal itu, Â aku mau menidurinya sekarang. Â Persetan dengan kejadian tadi.
Kukatakan padanya "istriku i love u. i forgive u"
Lalu di katakan "i love u too suamiku, kenapa, aku ada salah ya"
"Ga, cuma aku saja yang bodoh"
"Oh sayang, Â kamu kok begitu, "
...
Lalu semuanya terjadi begitu saja, Â seperti tidak apa apa, Â ini cuplikan kehidupan ku, Â cuma kau yang tahu, Â yang baca tulisan ini.
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H