Aneh memang, tapi itu aku sanggupi dengan enteng. kami pun segera konsolidasi dan tentukan meeting poin, dan akhirnya aku ketemu dia disini. Tempat ku berdiri sekarang.
Entah kenapa justru sekarang perasaan ku begitu berdegup degup. apakah ada wanita cantik ini? seperti apa rupanya? kenapa orang itu tidak menyerahkan sendiri? astaga jangan jangan ini jebakan? harus apa aku ini, jangan jangan aku bekerja sama dengan komplotan pencuri, pengedar obat atau apa. goblok kenapa aku ambil kerjaan ini? segala itu muncul yang aneh aneh, sampai kaki ini maunya lari saja. tetapi justru itu ketika melihat kertas ini yang isinya cuma selembar yang dilipat, aku pikir ini cuma pesan saja, bukan obat obatan seperti narkoba yang terbungkus.
Mungkin ini cuma pesan saja, karena orang itu pemalu, mungkin ini dari mantanya atau fans gelap, tapi kenapa perasaanku tidak enak ya?
-- lanjutan dari cerpen #1 -- lihat di profil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H