Saya tidak akan membicarakan orang-orang di dunia nyata, namun tetap akan membahas tokoh-tokoh dalam Anime Initia D ini, yang dalam alur ceritanya benar-benar memberikan sebuah realita bahwa privilege itu bukan Nyinyiran Netizen.
Tokoh utamanya sendiri, yakni Fujiwara Takumi, yang ditampilkan sebagai seorang pembalap jalanan dengan kemampuan melebihi seorang Pro dan kemampuan tidak biasa, yang dapat mengalahkan mobil-mobil modern hanya dengan Corolla Tua tahun 85.Â
Darimana Takumi mendapatkan kemampuan ini? Jawabannya adalah privilege dari Sang Ayah, Fujiwara Bunta, yang melatih Takumi dengan memberinya tugas mengantar tahu di pagi-pagi buta ke Hotel di pesisir danau Akina, dengan menyusuri pegunungan Akina. Dari tugas ini, Takumi kemudian memiliki teknik drift dan grip yang baik di jalanan pegunungan dalam kecepatan tinggi.
Dilihat dari mobil yang dikendarai, AE86 Takumi bukan AE86 biasa, mobil turunan dari Ayahnya ini telah dirakit habis-habisan agar dapat bersaing dengan mobil-mobil modern yang lain. Privilege juga ditampilkan saat mesin 4A-GE 16 V AE86 Takumi meledak di Gunung Akagi saat battle dengan Kyoichi Sudo dengan Mitsubishi Lan-Evo III GSR miliknya.Â
Tanpa menunggu waktu lama, Fujiwara Bunta sudah mengganti jantung pacu Panda Trueno miliknya ini dengan engine yang lebih bertenaga, yakni 4A-GE 20 V Blacktop. Bagaimana Takumi mendapatkan mesin ganti yang lebih baik dari sebelumnya? Jawabannya adalah Privilege.
Yang kedua adalah Takahashi Brothers, kalau dua tokoh idaman ciwi-ciwi di Initial D ini benar-benar kentara privilege yang dimilikinya. Dikisahkan bahwa, Takahashi Bersaudara adalah anak dari Pemilik Rumah Sakit.Â
Jadi, jangan heran, jika Pembaca nonton Initial D, dan melihat persiapan yang dilakukan oleh Akagi Red Suns dan Project D (keduanya tim yang dibentuk oleh Ryosuke Takahashi) sebelum balapan sama halnya yang dilakukan oleh tim Pro di Sirkuit, yakni mentuning mesin, ecu, dan kaki-kaki sebelum balapan dimulai.
Privilege memang sebuah batu loncatan, namun perlu diingat bahwa, privilege tanpa kemampuan bukanlah apa-apa, dan privilege yang disia-siakan juga sama saja dengan tidak memiliki apapun. Tulisan ini bukanlah sebuah motivasi, namun jika Pembaca termotivasi (meskipun tak mungkin) its ok. Dan tulisan ini tidak ingin menyinggung, namun jika pembaca tersinggung (meskipun itu mungkin) ya maap :v.