Hadiah di Bulan Kemerdekaan, Jalan Raya Semakin Rusak
Bah Pasunsang (Kec. Raya, Kab. Simalungun, Sumatera Utara), yang merupakan salah satu Dusun di Desa Siporkas harus tetap bersabar dan bersabar untuk menghadapi kondisi jalan raya yang semakin tahun sangat memprihatinkan.
Setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunnya, warga di sekitar Dusun Bah Pasunsang selalu merayakan kemerdekaan Indonesia yang telah dinyatakan merdeka oleh sang Proklamator Soekarno-Hatta. Kemerdekaan yang warga rasakan sangatlah berbeda dengan kemerdekaan yang sebenarnya.
Dusun yang berjarak + 16 Km ini dari Kecamatan Raya atau Ibukota Kabupaten Simalungun belum pernah merasakan jalan yang 100% bagus dan sangat layak untuk dilalui. Jalan raya ini setiap hari dilalui oleh warga sekitar yang terdapat 3 Dusun (Bah Pasunsang, Buttu Ganjang, dan Bornoh) serta pengendara dari Kecamatan Raya menuju Kecamatan Raya Kahean atau sebaliknya.
Sangat memprihatinkan, ketika pemerintahan pusat secara besar-besaran mengembangkan daerah timur, ternyata daerah barat yang bisa dinyatakan lebih berkembang dari daerah timur masih terdapat kondisi yang mungkin sama dengan kondisi di daerah timur.Â
Setiap tahun warga menantikan perbaikan jalan raya agar supaya setiap perjalanan menuju Kecamatan/ Ibukota Kabupaten bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Hingga hari ini, penantian warga takkunjung usai. Kondisi jalan masih tetap dan semakin rusak.
+ 95% penduduk di sekitar Dusun Bah Pasunsang mata pencahariannya adalah petani. Hasil pertanian mereka harus diangkut ke Kecamatan/ Kota, dan ini merupakan masalah bagi warga disebabkan jalan raya yang rusak.Â
Perekonomian warga juga akan terhambat dan sulit untuk berkembang jika tidak diikuti infrastruktur yang baik. Hasil pertanian dari daerah ini rata-rata hanya diangkut dua kali seminggu disebabkan kondisi jalan yang rusak, tidak seperti daerah lain yang dapat diangkut setiap hari ke Kecamatan/ Kota. Hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian warga. Semakin bagus infrastruktur, akan semakin berkembang perekonomiannya.
Setiap kendaraan roda 4 atau lebih yang melalui jalan ini, para penumpang harus bersedia dan bersiap-siap untuk turun ke jalan dan memperbaiki jalan terlebih dahulu, serta mengeluarkan tenaganya untuk menarik/ mendorong agar kendaraannya bisa melalui tantangan besar.
Sangat miris jika melihat kondisi seperti ini, daerah lain dengan segala infrastruktur yang bagus dan layak, nyatanya warga di sekitar Bah Pasunsang harus berjuang mati-matian untuk menempuh perjalanan ke Kecamatan. Nyawa mereka akan menjadi taruhan ketika akan melalui jalan ini.
Banyak pengendara roda dua yang mengalami kecelakaan saat melalui jalan ini. Kendaraan roda 4 atau lebih pun, sering melakukan penundaan/ keterlambatan perjalanan disebabkan harus menunggu pengendara yang akan lewat untuk membantu menarik/ mendorong kendaraannya.
Warga di sekitar Bah Pasunsang juga merupakan warga Indonesia yang butuh perhatian dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat. Warga juga ingin merasakan kenyamanan dan kemanan dalam perjalanan. Warga selalu dihantui ketakutan ketika akan bepergian melalui jalan raya ini.Â
Harapan warga, agar bantuan dari pemerintah secepatnya untuk memperbaiki jalan raya ini. Warga tidak ingin kondisi jalan yang terus menerus rusak dan menyebabkan kecelakaan bagi pengendara. Warag juga ingin merasakan kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya yang telah dinyatakan merdeka 72 tahun silam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H