Mohon tunggu...
Ario Helmy
Ario Helmy Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris yang suka membaca dan menulis

English Teacher. Biographer. I teach English and write the biography of my own maternal grandfather who is a national.hero: KH Zainul Arifin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Obituari] Mengenang Sang Paman Jenaka, John C. Falch

13 Agustus 2019   22:16 Diperbarui: 14 Agustus 2019   01:37 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir bulan Agustus 2019 ini, para sahabat dan teman dekat John Christopher Falch di Jakarta mengadakan Memorial Service mengenang warganegara AS yang pernah tinggal di Indonesia selama 17 tahun dan wafat di kampung halamannya di Jacksonville, Florida, AS pada 25 Juli 2019 silam setelah menderita kanker otak selama 3 tahun. 

John Christopher yang lebih popular dengan nama panggilan "Uncle JC" pada mulanya datang ke Indonesia sekira tahun 1995 untuk mengajar Bahasa Inggris di Jakarta sebagai penutur asli. 

Selama tinggal di Indonesia masyarakat Indonesia kemudian bukan saja mengenalnya sebagai guru yang jenaka dan menyenangkan, namun juga sebagai penyiar radio berbahasa Inggris piawai dalam melontarkan lelucon dan ledekan yang dirindukan para pendengar setianya yang sedang terjebak dalam kemacetan "waktu sibuk" alias "rush hour" sepulang kerja. 

Juga, Uncle JC sempat meroket namanya di televisi, utamanya setelah ikut membintangi acara komedi politik terkenal, "Republik Mimpi" besutan Effendie Ghazali. Selanjutnya giliran video klip musik dan film layar lebar yang ikut dibintanginya. 

Singkatnya, banyak penggemar Uncle JC yang merasa terkejut mendengar berita berpulangnya sang sosok baik hati yang senantiasa berfikir positif ini.

DARI KAMPUNG KE HOLLYWOOD

Meski lahir di San Diego, California pada 21 Maret 1958, Uncle JC tumbuh besar di Jacksonville, sebuah kota kecil di negara bagian Florida. Tamat dari Nathan B.Forest High, dalam usia 19 tahun, John merantau ke Los Angeles untuk melanjutkan kuliahnya di University of California at Riverside, senyampang merintis karir di Hollywood. 

Dia sempat terlibat dalam beberapa produksi musikal Broadway seperti "The Chorus Line" dan "Annie" baik sebagai aktor maupun selaku petugas panggung di belakang layar. Dia jadi sering mondar-mandir ke New York City.

JC juga sempat ikutan "event organizer" bagi para artis besar diantaranya, Cher, Barbara Streisand dan Julio Iglesias. Di media televisi Uncle JC sempat pula terlibat dalam acara komedi, "Carol Burnett and Friends". Beberapa film layar lebar juga pernah dilakoninya seperti musikal "Annie" versi filmnya.

PINDAH KE MANILA

John sangat suka berkelana dan berpetualang. Jenuh dengan suasana Hollywood, dia kemudian langlang buana ke Manila sekira tahun 1980-an. Di sana takdir mempertemukannya dengan Ibu Negara Filipina kala itu, Imelda Marcos. 

JC sempat bekerja di Istana Kepresidenan Malacańang sebagai kurator koleksi benda-benda seni kenegaraan. Senyampang digulingkannya suami Imelda, Ferdinand Marcos dari kursi kepresidenan tahun 1986, Uncle JC ikut mengungsi ke Hawaii sebelum akhirnya dia pulang ke California.

Manakala kejenuhan kembali datang, John Christopher mengikuti program pelatihan pengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Usai program, dia memilih Jakarta sebagai kota tujuan mengajarnya.

TERKENAL DI JAKARTA

JC mulai mengajar di Jakarta sejak awal 1990-an. Gaya mengajarnya yang khas dan penuh humor membuatnya disayang murid-muridnya. 

Ketika mengajar itulah dia ditawari untuk mempromosikan lembaga kursus tempatnya mengajar melalui acara belajar Bahasa Inggris lewat radio. Untuk itu John bekerja sama dengan radio yang dikelola di bawah sebuah universitas swasta terkemuka di Jakarta Barat.

Tadinya JC melakukan siaran sesuai permintaan stasiun radio: formal dan membahas aspek gramatika dengan rinci. Namun, setelah beberapa kali siaran John bosan dengan gaya siaran yang kaku. Dia lantas banting setir merubah acara siarannya menjadi program "talk show" dimana pendengar bisa menelepon dan ikut berkomentar dengan Bahasa Inggris yang berbeda-beda tingkatannya. Semuanya diterima, ditanggapi satu per satu sembari diledek dan dicandai. Ternyata formula ini berhasil meningkat rating siarannya. 

Sebentar saja, Uncle JC sudah menjadi persona radio terkenal karena humor-humornya, logat anehnya saat berbahasa Indonesia dan kesukaannya menembaki pendengar yang berani meneleponnya hanya untuk meledeknya dengan "chicken guns".

ARTIS BULE TELEVISI DAN FILM

Kepribadian John Christopher yang jeli melihat hal-hal lucu dalam setiap masalah, menjadikannya buah bibir di kalangan pendengar radio selama kemacetan "rush hour" pulang kerja para komuter Jabodetabek.

Ketika Uncle JC diundang untuk ikut meramaikan acara-acara di televisi, dia sempat khawatir tampil di depan publik dengan rambut yang sudah mengalami kebotakan dini. Solusinya, dengan kreatif dia memesan banyak rambut palsu warna-warni dari Hollywood. Gaya kemeja dengan suspender yang dikombinasikan dengan dasi kupu-kupu ditambah rambut palsu pun menjadi trademarknya. Nama JC semakin melambung setelah ikut membintangi acara parodi teve terkenal, "Republik Mimpi" besutan Effendie Ghazali. 

John juga terlibat dalam beberapa video klip music dan film layar lebar. Disamping itu, selama tinggal di Indonesia, Uncle JC pernah memiliki situs layanan email dengan nama E-Kilat, start up gift shop online, Indogift, dan menulis buku roman sejarah Filipina di masa Perang Dunia II "The Yellow Bar" yang menerima ulasan baik dari para pembacanya. Dia juga bekerja sebagai manager restoran Cafe Batavia di Kawasan Kota Tua. Sedang di bidang akademik, John pernah menjabat sebagai Dekan jurusan Teater di Daya Indonesia Performing Arts Academy (DIPAA) di Kemang, Jakarta Selatan.

Hobbynya mengolah karya fotografinya sendiri menjadi lebih artistik menjadikan JC cukup dikenal pula sebagai artis pencitraan digital. Dia sempat berpameran tunggal di lobby sebuah hotel bintang lima di Jakarta Pusat dan sukses menjual beberapa karya seni digitalnya itu.

PULANG KAMPUNG

Tahun 2013, tetiba saja Uncle JC rindu kampung halaman dan terutama rindu akan ibundanya, Helen yang sudah berusia lanjut dan hidup sendirian di Jacksonville. Dia memutuskan untuk pulang kampung dan menghabiskan hari tua di sana. 

Kurang dari setahun sekembalinya ke Jacksonville, tetiba dokter memvonisnya menderita kanker otak. Semangat hidup membuatnya sanggup bertahan hingga 3 tahun lamanya. 

Hingga akhirnya, Rabu 24 Juli 2019 sore hari waktu Jacksonville atau subuh 25 Juli waktu Jakarta  sang Paman Jenaka akhirnya kembali ke pangkuan Penciptanya setelah mengalami koma selama beberapa hari. Bon Voyage, John! Have fun in heaven, Uncle JC!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun