Mohon tunggu...
Proklamator Ario
Proklamator Ario Mohon Tunggu... Mahasiswa - _Aku percaya maka aku mengerti_

_Cogito Ergo Sum_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Filosofi Tradisi Bercocok Tanam-Bahuma Batahunt Dayak Kanyant Kalimantan Barat

5 Maret 2024   17:49 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:54 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, orang Dayak juga percaya kepada roh leluhur yang selalu membantu dalam menjaga kegiatan bahuma ini. Setelah itu, masyarakat adat diajak untuk balala' (berpantang), tidak boleh melakukan aktivitas secara umum khususnya tidak boleh pergi ke hutan, tujuannya supaya Pama Jubata (Tuhan) membersihkan segala macam "roh-roh jahat" yang akan menggangu proses kegiatan bercocok tanam itu (bahuma').

Bahuma Batahunt' merupakan tradisi yang diselenggarakan pada setiap tahunnya. Tradisi ini juga sekaligus memberi makna yang mendalam dengan melakukan kegiatan bercocok tanam di daerah lereng perbukitan maupun pegunungan yaitu menyiratkan makna 'menanam harapan baru' di awal tahun. Kegiatan ini diselenggarakan secara komunal dengan sistem balas budi antar masyarakat Dayak pada umumnya. 

Tradisi tersebut diutamakan untuk menghindari masuknya moderenisasi yang mungkin akan menghancur budaya setempat. Dengan demikian, tradisi bahuma ini merupakan salah satu cara supaya alam tetap terjaga kelestariannya dengan tidak membabat hutan secara luas.

Dengan penuh harapan, masyarakat Dayak diajak untuk tetap menjaga keutuhan budaya yang masih asri di bumi Pertiwi ini, suapaya kearifan lokal tetap terjaga dan menjadi kekayaan budaya Nusantara. Adapun tujuan diadakannya kegiatan bahuma ini pertama-tama memfokuskan masyarakat adat Dayak untuk tetap hidup secara solidaritas. 

Saling bahu-membahu adalah kebiasaan baik yang dilakukan oleh masyarakat Dayak pada umumnya. Meskipun ada sedikit perselisihan antara pemerintah setempat atas kegiatan membabat hutan secara mikro demi kepentingan pangan masyarakat Dayak, namun hal itu tak mampu dibatasi karena tradisi tersebut telah mendarah-daging dalam kegiatan mereka sehari-hari.

Budaya menanam padi atau bahuma pada masyarakat Dayak Kanayant mengandung beberapa nilai yang mendasar diantaranya ialah mendidik masyarakat Dayak supaya mampu bersyukur kepada Jubata (Tuhan), membantu sesama atau bergotong-royong dan selalu melestarikan sastra lisan dan tradisi asli orang Dayak. 

Secara umum, tradisi tersebut merupakan salah satu cara pelestarian budaya Nusantara, dan adapun kegiatan bahuma merupakan hal yang tida lazim lagi bagi masyarakat Indonesia. 

Pada zaman modern ini, tradisi bahuma masih dilakukan oleh beberapa masyarakat Dayak Kanyant, namun di lain sisi ada di beberapa daerah sudah mulai memudar dalam menjalankan tradisi ini dikarenakan masyarakat Dayak digoda untuk mengganti lahan padi menjadi lahan sawit. 

Namun para tetua adat masih mendorong generasi baru untuk tetap melestarikan tradisi tersebut, sebab tradisi bahuma merupakan kegiatan yang bersinergisitas dalam mengayomi masyarakat lokal untuk mewujudkan hidup bersama terutama melestarikan alam ciptaan.

Ruang lingkup budaya adalah segala hal yang berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat Dayak Kanayant dalam proses menanam padi, baik prosesnya maupun upacara-upacara adat yang menyertai dalam proses menanam padi tersebut. 

Adapun proses upacara adat merupakan warna bagi masyarakat Dayak Kanayant dalam memulai segala kegiatan adat. Hal yang tidak dapat dihindari ialah meminta penyertaan dari Jubata (Tuhan), supaya segala rencana yang akan dilakukan berjalan dengan baik selaras pada kehendak Tuhan yang Mahakuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun