Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Sebuah Keinginan

26 Januari 2023   14:09 Diperbarui: 26 Januari 2023   14:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pexels.com

"Apa kau mengetahui sesuatu?"

"Tidak"

"Sesuatu yang menarik?"

Baca juga: Sebuah Asbak

"Tidak juga"

"Bagaimana dengan sesuatu yang menyenangkan?"

"Misalnya?"

"Lari pagi"

"Kau ingin lari pagi?"

Baca juga: Alam Berkata Lain

"Hanya sebuah keinginan"

"Maka lakukan"

"Selanjutnya?"

"Mungkin berpengaruh pada kesehatanmu"

"Selain itu?"

"Kesehatan itu penting?"

"Ya, kesehatan sangat penting"

"Sepenting apa kesehatan?"

"Seperti bernafas?"

"Bernafas berpengaruh pada kesehatan?"

"Kurasa berpengaruh"

"Kau mengalami syndrom?"

"Syndrom apa yang kau maksud?"

"Kurasa kau memiliki semacam syndrom"

"Seperti apa tepatnya?"

"Ya, syndrom"

"Kau memerlukan banyak nutrisi"

"Kau tidak?"

"Aku mungkin akan memerlukannya"

"Tapi tidak sekarang?"

"Ya, tidak sekarang"

"Maka yang paling benar adalah apa?"

"Kau baru saja melewati sesuatu"

"Apakah itu bagian dari kesehatan?"

"Kurasa iya"

"Seperti itu kesehatan, jangan sampai terlewatkan?"

"Kau perlu sarapan dua kali"

"Mengapa begitu?"

"Karena nutrisi barangkali?"

"Siapa yang tau?"

"Perihal nutrisi?"

"Ya, nutrisi"

"Memang apa bagusnya dengan memperhatikan nutrisi?"

"Untuk kesehatan"

"Bagaimana jika ini bukan soal kesehatan?"

"Bagaimana jika ini memang soal kesehatan?"

"Bagaimana jika ini bukan mengenai mekanisme?"

"Melainkan?"

"Sesuatu yang lain"

"Lalu apa?"

"Tepatnya?"

"Ya, tepatnya"

"Tidur dengan teratur"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun