"Selain tidur apa hal yang dapat membuatmu bahagia?"
"Bisa memakan makanan mewah?"
"Bagaimana dengan hasil daripada makanan mewah yang kau makan, misalnya kau mendapat kesempatan itu"
"Aku mendapat pengalaman"
"Bagaimana dengan tempat dihidangkannya makanan yang kau makan?"
"Kalau perutku sedang kosong kurasa semua baik-baik saja"
"Sepertinya tidurmu nyenyak belakangan ini"
"Aku tidak mengetahui bagaimana hal itu bisa terjadi"
"Kau menghasut jam tubuhmu?"
"Kau tidak?"
"Kurasa itu tidak bertahan lama"
"Maksudmu dengan mempengaruhi jam tubuh?"
"Bagaimana jika lingkunganmu yang mempengaruhinya?"
"Maksudmu aku sedang besar kepala?"
"Karena kepalamu kecil?"
"Bagaimana jika kita bertukar kepala?"
"Memangnya bisa?"
"Aku tidak perlu memikirkan hal-hal yang kufikirkan"
"Lalu aku memikirkan hal-hal yang kau fikirkan?"
"Kurasa sama-sama berfikir itu saja sudah baik"
"Aku berharap semuanya sedang baik-baik saja"
"Kecemasanmu tidak akan terjadi"
"Memangnya kau tau?"
"Aku tidak sedang berusaha untuk mengetahuinya"
"Dengan kelantangan itu kurasa kau mengetahui kecemasanku"
"Tidak bisa buang air besar sebagaimana biasanya?"
"Hal yang kau sebutkan baru saja layak untuk dipertimbangkan"
"Kau menyukai anak-anak?"
"Untuk apa aku tidak menyukainya?"
"Karena kau juga pernah menjadi anak-anak?"
"Jika aku pernah menjadi anak-anak maka kau seharusnya juga pernah menjadi anak-anak"
"Bagaimana dengan anak-anak dengan fikiran dewasa?"
"Terdengar menjengkelkan kalau kehidupan menghendaki maka aku harus menjalaninya"
"Aku akan menjadi anak-anak"
"Aku akan menjadi anak-anak juga"
"Ini tidak adil"
"Kita tetap bisa berinteraksi"
"Melalui apa?"
"Seperti bagaimana jika aku tidak mengenalmu?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H