Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biaya Berobat Mahal

11 November 2022   08:02 Diperbarui: 11 November 2022   08:12 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa kau menyukai hari raya?"

"Seperti bagaimana dengan hari rayamu?"

"Ya, bagaimana dengan hari rayamu?"

"Tidak ada di panduan"

"Apa kau menyukai hal-hal yang bersifat sistematis?"

"Suka atau tidak, hal-hal yang bersifat sistematis pasti ada"

"Bagaimana kau melalui hal-hal yang bersifat sistematis?"

Baca juga: Menguras Laut

"Dengan membaca petunjuk?"

Baca juga: Keimannya

"Apa kau menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan otomatisasi?"

"Maksudmu pekerjaan dengan menggunakan mesin?"

"Mengapa tidak langsung mesin?"

"Melainkan menggunakan?"

"Lemparanmu sangat baik"

"Aku tidak sedang melempar"

"Bagaimana dengan lemparanku?"

"Kau sedang melempar?"

"Bukankah kita sedang saling melempar?"

"Apa baiknya dengan melempar?"

"Karena tidak ada di panduan?"

"Apa kau mengetahui permainan bola bekel?"

"Apa kau menyukai olahraga?"

"Orang-orang biasanya melakukannya untuk mendapatkan kebugaran"

"Kau berolahraga?"

"Kau tidak?"

"Mengapa harus berolahraga?"

"Agar mendapatkan kebugaran?"

"Seperti, jika seseorang tidak berolahraga maka seseorang itu tidak bugar?"

"Kau tidak akan bisa menarik dan membuang nafas kalau tidak bernafas"

"Seperti, apa baiknya bernafas?"

"Memangnya siapa yang menaruh baik dan tidak baiknya aktivitas seseorang?"

"Aku juga ingin mengetahuinya"

"Akan kugiring kau ke tempat pembuangan sampah"

"Apa aku dapat di daur ulang?"

"Kuharap kau dapat digunakan kembali, agar tidak memenuhi kepadatan penduduk"

"Bagaimana jika aku mengatakan hal itu padamu?"

"Aku akan sakit hati"

"Lebih dari sakit gigi?"

"Kau ingin mendengarku bernyanyi?"

"Mungkin lain kali"

"Karena biaya berobat mahal?"

"Kalau suaramu menjadi serak, aku akan kerepotan"

"Karena tidak dapat mengenali suaraku?"

"Suaramu terlalu kecil"

"Pendengaranmu saja yang berkurang"

"Karena bertambahnya usia?"

"Tidak ada yang terlalu penting daripada bertambahnya usia"

"Terdengar seperti aku kurang memperhatikan?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun