Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menguras Laut

27 Oktober 2022   15:06 Diperbarui: 27 Oktober 2022   15:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pexels.com

"Apa kau peduli?"

"Terhadap apa?"

"Apapun"

"Apa maksudmu dengan apapun?"

"Ya, apapun"

"Apa kau menyelipkan sesuatu pada apapun?"

"Karena apapun bersifat jamak"

Baca juga: Kesombonganku Saja

"Bisa diartikan seperti apa?"

Baca juga: Menyalahkan Hujan

"Barangkali benda?"

"Tempat?"

"Ya, tempat juga bisa"

"Apapun mau menampungnya?"

"Ini bukan perkara mau atau tidaknya"

"Akan tetapi?"

"Karena sudah menjadi tugasnya"

"Seperti terserah?"

"Terserah juga menampung banyak hal, beraninya kau"

"Ya, terserah"

"Aku sedang dilanda kegusaran yang tidak berujung"

"Kau hanya lari dari sebuah topik yang tak selesai, lalu bertemu pada topik lagi"

"Apa aku terlihat sepengecut itu?"

"Aku tidak mengerti darimana kau mendapatkan kosata seperti yang barusan keluar dari mulutmu"

"Setidaknya, aku rajin menggosok gigiku"

"Kau pikir aku tidak rajin menggosok gigi?"

"Apa buktinya?"

"Ya, tidak seperti gigi para artis yang menjadi bintang iklan"

"Terlalu banyak kafein dalam sehari itu tidak baik"

"Lalu kau berusaha untuk membuatku berhenti merokok?"

"Aku tidak berusaha menggiringmu pada percakapan seperti ini"

"Lalu?"

"Hal ini masih belum tuntas"

"Kau sedang mengkhawatirkan kesehatan gigiku?"

"Aku sedang tidak melakukannya"

"Lalu apa yang sedang kau lakukan"

"Mengingatkanmu"

"Untuk apa?"

"Untuk dirimu sendiri"

"Ya, semua orang seharusnya peduli pada kesehatannya masing-masing"

"Lalu?"

"Aku adalah sosok yang tidak memperhatikan kesehatannya sendiri"

"Apa kau mandi menggunakan sabun?"

"Terkadang aku menggunakan sabun ketika mandi"

"Lalu?"

"Seharusnya itu adalah dialogku"

"Seharusnya"

"Percakapan ini seperti berusaha menguras laut menggunakan sendok"

"Maksudmu, sia-sia?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun