Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidur dalam Percakapan

28 Agustus 2022   11:34 Diperbarui: 28 Agustus 2022   11:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada waktu?"

"Untuk apa?"

"Percakapan"

Baca juga: Bentuk Rasa Syukur

"Bukankah, kita sedang melakukannya?"

"Maksudku, di tempat lain"

"Apa salahnya dengan tempat ini?"

"Aku menginginkan suasana yang berbeda"

Baca juga: Aku Akan Marah

"Kau sedang mengerjakan sesuatu?"

Baca juga: Menyalahkan Hujan

"Barangkali, akan"

"Tempat ini adalah yang terbaik"

"Aku ingin sesuatu yang berbeda dari pekerjaanku"

"Bukannya sama saja?"

"Aku mengharapkan hasil yang berbeda"

"Mungkin, kau tidak perlu mengajakku"

"Kau marah?"

"Karena beberapa waktu kau berpergian sendiri?"

"Aku menginginkan ketenangan"

"Sudah diperoleh?"

"Aku tidak tau arti dari ketenangan itu sendiri"

"Bukankah, kau bisa menciptakannya?"

"Sebuah ketenangan tanpa hal berseliweran di kepala"

"Putus saja kepalamu"

"Bagaimana aku bisa hidup tanpa kepala?"

"Aku hanya bercanda"

"Aku ingin menebas lehermu"

"Lalu?"

"Meminum darah yang mengucur dari tebasanku"

"Untuk apa?"

"Bersenang-senang"

"Kau kekurangan hiburan"

"Aku hanya tidak memilikimu seutuhnya"

"Bagaimana bisa kau memiliki pemikiran seperti itu?"

"Karena tiba-tiba, aku berambisi"

"Lakukan itu di kepalamu"

"Tidak ada jawaban"

"Ombaknya juga tenang"

"Ada apa dengan buih-buih itu?"

"Buih itu menyapamu?"

"Aku harus menjawab apa?"

"Mungkin itu jawaban yang baik"

"Daripada tidak menghiraukan sama sekali?"

"Kalau mulutmu sedang mengunyah sesuatu, lebih baik tidak menghiraukan"

"Tunjukkan saja"

"Sejak kapan kau sadar?"

"Karena aku sedikit memperhatikan mulutmu saat berbicara"

"Aku rasa, tubuhku sedang sakit"

"Kau mabuk?"

"Aku mabuk dengan percakapan ini"

"Seperti mual?"

"Aku masih belum berada pada titik yang kau maksud"

"Lalu, aku harus bagaimana?"

"Berbicaralah dengan perlahan"

"Apa aku terlihat seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu?"

"Semuanya akan baik-baik saja"

"Kau masih belum mengerti"

"Tentang apa?"

"Bahwa aku tidak sedang mengkhawatirkan sesuatu"

"Kau masih tergesa-gesa"

"Aku tidak melakukannya"

"Mungkin aku yang sedang tergesa-gesa"

"Kurasa, diantara kita berdua tidak ada yang tergesa-gesa"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun