Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keimannya

9 Agustus 2022   04:33 Diperbarui: 9 Agustus 2022   04:40 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terjatuh dari sepeda adalah hal yang biasa?"

"Itu adalah kegagalan yang luar biasa"

"Mengapa begitu?"

"Karena kau akan menjadikan itu sebagai kebiasaanmu"

"Lalu?"

"Aku tidak suka"

Baca juga: Pada Suatu Zodiak

"Harus menjengukku?"

"Itu adalah perumpamaan yang bagus"

Baca juga: Kepemilikannya

"Aku jadi lebih sering melihat wajahmu"

"Apa menariknya memperhatikan wajahku?"

"Aku akan semakin tenggelam dan tidak sadarkan diri"

"Aku ingin kau tenggelam dan tidak sadarkan diri"

"Sebegitu pengecutnya dirimu?"

"Ini adalah wujud kecemburuanku"

"Terhadap apa?"

"Seseorang dengan ketidakpedulian yang tinggi sepertimu"

"Kau mempertanyakan perasaanku?"

"Sudah berapa banyak orang yang kau bunuh dengan perilakumu?"

"Apa aku seperti seorang pembunuh sekarang?"

"Sejak dari pertama, aku menatapmu"

"Lalu?"

"Aku terbunuh dan hidup kembali"

"Bukankah, ini adalah hal yang baik?"

"Kau mesum"

"Karena aku suka melihat video porno"

"Apa yang kau lakukan setelah melihat video porno?"

"Untuk pembelajaran"

"Apa aku tidak menarik?"

"Bibirmu lembut"

"Kenapa kau menciumku waktu itu?"

"Karena aku sayang padamu?"

"Kau frontal dan aku suka"

"Frontal?"

"Keputusan yang tergesa-gesa"

"Ini tidak baik?"

"Bukan, perihal baik dan buruk"

"Pertimbangan?"

"Karena semuanya berpengaruh"

"Seperti daya paksa yang tidak bisa dihindari?"

"Ini bukan soal kekuataan"

"Aku akan menggunakan bahasamu"

"Lalu aku menggunakan bahasa apa?"

"Bahasa alien"

"Aku akan membutuhkan pesawat terbang"

"Maksudmu, piring terbang?"

"Aku juga butuh laser"

"Cahaya yang disorotkan dari piring terbang?"

"Mau, piring terbang dengan warna apa?"

"Aku mau yang bahannya terbuat dari plastisin"

"Maksudmu, mainan anak-anak?"

"Bagaimana benda yang terbuat dari plastisin bisa terbang?"

"Dengan meletakkannya dalam benda yang dapat terbang?"

"Ini tidak, masuk akal"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun