Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berak

27 Juli 2022   16:24 Diperbarui: 27 Juli 2022   16:26 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay

"Katamu jagoanmu menggunakan kaos berwarna putih?"

"Ya, jagoanku waktu itu berpakaian serba putih"

"Karena pakaiannya?"

Baca juga: Jam Kosong

"Kebetulan saja ia menggunakan pakaian dengan warna kesukaanku"

"Kalau aku menggunakan pakaian serupa bagaimana?"

"Tentu, berbeda"

Baca juga: Sebuah Asbak

"Apa bedanya?"

"Dia memiliki keterampilan dan bakat, sedang kau tidak memilikinya"

"Jagoanmu tidak disampingmu, sedang aku disampingmu"

"Itu alasannya?"

"Aku lebih unggul"

"Kurasa poin itu ada benarnya"

"Kok cepat?"

"Aku mau berak terlebih dahulu, jangan mengintip"

"Jarang-jarang aku datang ke tempatmu dengan tepat waktu, bisa ditahan?"

"Tentang apalagi?"

"Alasanku datang, tidak terlambat"

"Kenapa?"

"Karena aku tidak bisa berlama-lama"

"Kau masih merokok?"

"Ya, tapi tidak seperti dulu"

"Tersisa berapa batang?"

"Kenapa?"

"Aku mau minta satu, buat berak"

"Sejak kapan kau merokok?"

"Tidak, aku hanya bercanda"

"Kenapa tidak melarangku merokok?"

"Menurut riset, biasanya sulit menghentikan kebiasaan semacam itu"

"Artinya aku tidak akan mungkin berhenti merokok?"

"Kurasa mungkin"

"Saat apa?"

"Saat uang di dompetmu menipis, sedang dalam sehari kau belum mengisi isi perutmu sama sekali"

"Itu masuk akal, tapi pasti akan kuluangkan uangku untuk tetap bisa merokok"

"Meskipun tidak makan selama sehari?"

"Menurut riset, orang dapat bertahan hidup lebih lama dengan minuman dibandingkan tanpa makanan"

"Dengan tetap merokok?"

"Kemungkinan besar iya"

"Iya yang bagaimana?"

"Apa aku terlihat ragu ketika mengatakannya?"

"Tidak, tapi sesuatu yang lain di matamu"

"Seperti apa sesuatu yang lain di mataku?"

"Mungkin sesuatu yang menggantung lehermu"

"Bukannya ini lumrah?"

"Lumrah apanya, ini hal tak kasat mata"

"Seperti apa bentuknya?"

"Barangkali tulang"

"Tulang di sekitar leherku?"

"Ia sudah pergi"

"Kurasa kau hanya kelelahan"

"Ya, kurasa begitu"

"Tidak mengurungkan niatmu untuk pergi berak?"

"Tidak sama sekali"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun