"Aku adalah kebahagiaan yang lahir dari senyum dan tawamu"
"Sedangkan waktu adalah apa?"
"Waktu adalah usia"
"Usiamu?"
"Usianya"
"Menurutmu apa kemiripan kita?"
"Kita sama-sama tidak mengetahui perihal hari esok"
"Bagaimana dengan nanti?"
"Sama saja"
"Memangnya siapa yang tau?"
"Kurasa, kau lebih mengetahui"
"Dapat kesimpulan dari mana?"
"Wajahmu lebih berkarat dari usiamu"
"Banyak yang berkata seperti itu"
"Sebuah kebanggaan?"
"Tidak juga"
"Aku sedang menindasmu"
"Merupakan kehormatan"
"Ini adalah ujian"
"Menurutmu begitu?"
"Belum pernah kutemui seseorang sepertimu"
"Pujian?"
"Kalau kau bosan, kau boleh pergi"
"Mengapa begitu?"
"Kurasa ada banyak hal menarik di luar sana, jika kau tidak bertemu denganku"
"Mungkin saja benar, tapi kutepikan"
"Mari berbincang tentang hal lain"
"Misalnya?"
"Dalam sehari ini berapa kali kau berkedip?"
"Tidak kuhitung"
"Bagaimana dengan bernafas?"
"Semua makhluk hidup melakukannya, mengapa bertanya?"
"Ini adalah karunia"
"Kurasa kau berbakat"
"Mengapa tiba-tiba?"
"Baiknya aku segera kembali"
"Rumah kita berdekatan, mengapa terburu-buru?"
"Menurutmu dekat, bagiku tidak"
"Hanya beberapa kilometer"
"Bisa saja beberapa kilometer menjadi berpuluh-puluh kilometer karena perbaikan jalan"
"Baiknya kita berpisah, lalu bertemu kembali suatu waktu"
"Bukannya besok pasti bertemu?"
"Kurasa tidak"
"Ini adalah imajinasimu"
"Sesadar itu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H