Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Obrolannya Rumit

10 Juni 2022   17:50 Diperbarui: 28 Juni 2022   00:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brodi masih saja berusaha menghapus lumpur yang melekat di pakaiannya. Hari ini katanya aktivitasnya diharuskan melewati hal-hal dengan jalanan beserta konturnya yang tidak wajar.

Ia sedikit mengeluh, akan tetapi temannya hanya diam. Dengan ekspresi di wajah seolah mengatakan "hanya segitu?""

"Apa iya hari ini aku harus mengotori pakaian terbaikku?"

"Itu masih belum seberapa, coba lihat punggungku"

"Sebelah mananya?"

"Apa masih tidak melihat?"

" Wah, kalau yang ini memang cocok melekat di pakaianmu"


Mereka berdua terus saja bergumul tentang kotoran yang melekat di pakaian mereka berdua.

Tak lama kemudian datang satu lagi temannya yang entah dari mana datangnya. Menyerondol kedua orang tersebut.

"Kalian dari tadi berdebat soal apa memangnya?"

"Enak saja tiba-tiba datang menyeruduk seperti banteng kelaparan"

"Coba lihat apa yang kubawa kali ini"

"Untung saja kau membawa makanan, kalau tidak.."

"Kalau tidak memangnya kau mau apa?"

"Dalam pikiranku tadi mau menghantamkan apa saja yang ada disekitarku tepat dikepalamu yang keras itu"

"Yang ini aku suka, hahahha"

"Memangnya kau dapat dari mana ini makanan?"

"Tentu saja dari abang-abang di ujung sana"

"Yaelah dekat"

"Memang dekat mana mau uangmu kau belikan untuk makanan seperti ini dan dibagi-bagikan semacam ini"

"Tunggu sebentar, ini masih tanggal muda"

"Dapat uang dari mana kau selama ini, biasanya tanggal tua uangmu langsung ludes"

"Kalian lupa?"

"Lupa dengan apa?"

"Ya, kau tau kalau uang kalian itu sebagian berada di rekeningku waktu dulu pergi rekreasi"

"Rekreasi?" Sahut mereka berbarengan.

"Ya waktu itu aku berusaha memberikan kelebihan uang itu pada kalian"

"Terus?"

"Kalian bilang besok saja"

"Selama ini dengan tampang seperti seorang juragan, memberikan makanan ini adalah uang dari kami juga?"

"Namanya juga berbagi, apa salahnya"

"Tampangmu memang boros semenjak lahir"

"Aku juga mau protes ke siapa dengan tampang seperti ini"

"Tapi sebelum itu, dari tadi aku masih belum mendapat jawaban, kalian tadi meributkan soal apa?"

"Ini si Brodi pakaiannya terkena lumpur"

"Pakaianmu juga kotor"

"Memang dengan kotoran semacam itu kalian seharian ini dari mana saja?"

"Ya, biasalah pergi ke kantor pulang terus dengan tidak sengaja dipertemukan sama si Brodi"

"Kau kira aku senang bisa dipertemukan dengan keadaan seperti ini?"

"Memangnya dengan cara apa lagi aku harus menghindari rute ini?"

"Kalian terus saja berdebat, aku mau menelan ini sendirian"

Bunyi klakson mobil terus bersaut-sautan. Sedari tadi obrolan itu terjadi di tepi jalan raya. Seorang anak melongo melihat percakapan yang tidak ada henti-hentinya bersautan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun