Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bagaimana Semestinya Membuat Pandangan Perihal Target Hidup

20 Juni 2021   23:38 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:32 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target hidup. Pada pasalnya setiap orang memiliki filsafah dan prinsip yang bervariasi, biasanya bergantung pada lingkungan tempat ia dibesarkan dan bagaimana ia dididik. 

Tapi jika kita membicarakan tentang tadi, apa yang mestinya layak untuk dijadikan acuan atau pakem? Berdasarkan sepengetahuan saya, kali ini akan saya jabarkan beberapa tips yang idealnya layak untuk dijadikan acuan.

Proyeksi pandangan kedepan

Umumnya sebelum mengetahui bagaimana mestinya menentukan langkah, mestinya harus didahului oleh obyektifitas pandangan itu sendiri. Tentunya hal ini sudah umum. Mengapa hal tersebut menjadi begitu penting? Idealnya kebanyakkan orang dewasa menganggap bahwa menyiapkan diri akan sesuatu yang akan datang sejak dini adalah hal yang penting. 

Tapi jika ditanya perihal apa saja kiranya yang musti dipersiapkan lazimnya sebagai kebanyakkan orang dewasa seperti, nanti juga pasti tau sendiri. Misalnya ditanya perihal pandangan kedepan itu seperti apa? Hal ini berkaitan dengan obyektifitas yang saya sebutkan diatas sebelumnya. Dalam beberapa hari, bulan atau tahun? Menurut saya hal ini akan berpengaruh dengan capaian yang akan diraih.

Metode listing

Pada bagian ini adalah hal umum sepele tetapi tidak sepele. Setelah memiliki pandangan, perlunya menjabarkan menjadi bagian-bagian sehingga mudah dipahami. Misalnya setelah memperoleh apa saja yang menjadi perlu untuk diraih, letakkan urutan sesuai prioritas apa saja yang ingin diraih dalam kurun waktu yang diinginkan. Bisa saja tentang upgrade skill atau perolehan achievement bahkan benda-benda material lainnya. 

Barangkali pada bagian ini kesempatan untuk memperoleh hasil daripada daftar listing dapat berguna. Hal apa saja yang diperlukan untuk dapat mencapai daftar tadi. Misalnya saya menginginkan dapat mahir akan suatu hal dalam kurun waktu hitungan bulan. Setiap harinya atau minggunya apa yang mesti saya lakukan juga perlu diperhatikan. Hal-hal semacam ini juga perlu untuk dilakukan secara rutin.

Evaluasi

Setelah dari daftar tadi ada yang tercapai. Lakukan evaluasi. Dalam memperoleh capaian tersebut hal apa saja yang membuat pembaca semakin dekat dengan tujuan tersebut. Lalu hal-hal apa saja yang sekiranya menjadi celah, misalnya "oh ternyata pada waktu itu jika saja". Pastinya setiap orang, individu bahkan sekelompok masyarakat memiliki hal-hal khusus yang menjadi acuan. Tetap tidak dapat disamaratakan perihal "prinsip" atau nilai-nilai yang berlaku.

Baca : Relativitas Sosial dalam Film "Wall-E"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun