Sedikit alasan mengapa saya tidak terlalu menggubris ceramah-ceramah yang saya katakan tidak relevan. Maksudnya tidak relevan. Kita tau benar bahwa masyarakat hari ini lebih menikmati berguru pada benda mati atau internet dan sejenisnya.Â
Padahal esensi paling mendasar dari berguru selain ilmu pengetahuan adalah perasaan suka dari guru yang menyalurkan ilmu tersebut. Di tempatku hal tersebut dinamakan dengan barokah.
Kapan hari saya pernah kelilipan sandal pak kyai. Karena sandal yang kugunakan mirip dengan pak kyai. Sama-sama sandal jepit. Tapi pak kyai sangat jelih dengan sandalnya.Â
Kata-kata yang beliau lontarkan setelah mataku kelilipan sandal tepat di mata kananku adalah sandal kok teles kabeh. Pak Kyai memang jago. Bukan jago dimata para pemuda. Tapi jago di sepertiga malam terakhir. Doa pak kyai seluas samudra. Samudra apapun itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H