Didayung perlahan dengan bantuan angin laut, Sementara Pak Tua memasang lampu oplek di tiang. Â Cukup setengah jam sudah sampai di tengah laut, karena awan cukup cerah sehingga bulan terlihat begitu besar. Kalau melempar jaring Pak Tua lebih ahli, karena sudah berpuluh-puluh tahun melaut. Jaring sudah di tebar.
 "Tinggal menunggu waktu yang tepat," kata Pak Tua.
Pemuda mengeluarkan rokok sembari menawarkan pada Pak Tua. Mereka berbincang ditemani rokok dan kopi yang dibawa pemuda sebelum melaut itu. Mereka mengobrol tak mengenal topik, penting atau tidaknya bagi kehidupan mereka.
Kopi hampir habis mereka mengangkat jaring, perhitungan Pak Tua tepat, terlihat cukup banyak ikan yang tertangkap. Lumayan banyak untuk dibagi hasil penjualannya esok pagi, setidaknya bisa digunakan untuk kebutuhan sekeluarga. Mereka segera menepi jikalau telat angin laut akan datang di hari berikutnya.
Setelah sampai di pesisir, mereka mampir di warung membagikan beberapa biji ikan hasil tangkapannya.Â
Selepas itu mereka pulang, sang istri yang menjual ikan di pasar. Untung tulang punggung Pak Tua selalu dibalut doa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI